Pekalongan (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat agar menghentikan penggunaan media sosial untuk menyebar ujaran kebencian, fitnah, dan berita bohong setelah pencoblosan Pemilu 2024.
"Sekali lagi, mari kita jaga suasana tetap rukun dan damai termasuk tidak boleh menyebar ujaran kebencian, berita bohong, dan fitnah lewat media sosial. Tahapan pencoblosan telah selesai, perbedaan dalam pemilihan itu hal biasa, mau menang dan kalah tetap bersaudara," kata Ketua KPU Kota Pekalongan Fajar Randi Yogananda di Pekalongan, Senin.
Menurut dia, pihaknya belum bisa memaparkan hasil penghitungan suara Pemilu 2024, baik itu pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres) maupun pemilu anggota legislatif (pileg) karena masih ada penghitungan suara secara berjenjang, baik di tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Saat ini, kata dia, rekapitulasi penghitungan suara masih berada di tingkat kecamatan yang diperkirakan selesai pada tanggal 20 Februari 2024.
"Selanjutnya, rekapitulasi penghitungan suara tingkat kota akan dijadwalkan pada tanggal 23—25 Februari 2024," katanya.
Berdasar hasil hitung suara pilpres melalui situs https://pemilu2024.kpu.go.id/ per 19 Februari 2024 disebutkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul dalam hitung suara sementara tingkat Kota Pekalongan meraih 75.256 suara atau 51,22 persen, Ganjar-Mahfud dengan perolehan 44.732 suara (30,45 persen), dan Anis-Muhaimin 26.939 suara atau 18,33 persen.
Fajar Randi Yogananda menjelaskan bahwa hasil tersebut dihimpun dari 672 tempat pemungutan suara atau 76, 28 persen dari total 881 TPS.
"Oleh karena itu, kami minta masyarakat bersabar menunggu hasil hitung resmi dari KPU. Kami mengimbau masyarakat tidak menggunakan media sosial untuk menyebarkan berita bohong," katanya.
Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
Baca juga: KPU: Warga Demak kehilangan KTP akibat banjir perlu dibuatkan KTP baru
"Sekali lagi, mari kita jaga suasana tetap rukun dan damai termasuk tidak boleh menyebar ujaran kebencian, berita bohong, dan fitnah lewat media sosial. Tahapan pencoblosan telah selesai, perbedaan dalam pemilihan itu hal biasa, mau menang dan kalah tetap bersaudara," kata Ketua KPU Kota Pekalongan Fajar Randi Yogananda di Pekalongan, Senin.
Menurut dia, pihaknya belum bisa memaparkan hasil penghitungan suara Pemilu 2024, baik itu pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres) maupun pemilu anggota legislatif (pileg) karena masih ada penghitungan suara secara berjenjang, baik di tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Saat ini, kata dia, rekapitulasi penghitungan suara masih berada di tingkat kecamatan yang diperkirakan selesai pada tanggal 20 Februari 2024.
"Selanjutnya, rekapitulasi penghitungan suara tingkat kota akan dijadwalkan pada tanggal 23—25 Februari 2024," katanya.
Berdasar hasil hitung suara pilpres melalui situs https://pemilu2024.kpu.go.id/ per 19 Februari 2024 disebutkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul dalam hitung suara sementara tingkat Kota Pekalongan meraih 75.256 suara atau 51,22 persen, Ganjar-Mahfud dengan perolehan 44.732 suara (30,45 persen), dan Anis-Muhaimin 26.939 suara atau 18,33 persen.
Fajar Randi Yogananda menjelaskan bahwa hasil tersebut dihimpun dari 672 tempat pemungutan suara atau 76, 28 persen dari total 881 TPS.
"Oleh karena itu, kami minta masyarakat bersabar menunggu hasil hitung resmi dari KPU. Kami mengimbau masyarakat tidak menggunakan media sosial untuk menyebarkan berita bohong," katanya.
Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
Baca juga: KPU: Warga Demak kehilangan KTP akibat banjir perlu dibuatkan KTP baru