Banjarmasin (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 4,7 mengguncang sebagian wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Selasa.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan Rasmid dalam keterangan tertulis di Banjarmasin, Selasa, mengatakan gempa tektonik terjadi pada Selasa sekitar pukul 09.22 Wita berlokasi di darat pada jarak 19 kilometer arah timur laut Banjar, Kalimantan Selatan, pada kedalaman 10 kilometer.
“Tidak berpotensi tsunami, saya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu maupun informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar dia.
Rasmid menuturkan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di sebagian wilayah Kalsel, yakni Kota Banjarmasin, Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito Kuala dirasakan III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah).
Kemudian, sebagian wilayah Kalteng, yakni Kota Sampit, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya II-III MMI (dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu).
Rasmid mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Jenis dan mekanisme gempa bumi, kata dia, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas patahan Meratus.
Kendati belum ada laporan kerusakan rumah, Rasmid mengimbau masyarakat agar menghindar jika ada bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
“Informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang terverifikasi,” ujarnya.
Baca juga: 601 kejadian gempa di Jawa Tengah pada 2023
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan Rasmid dalam keterangan tertulis di Banjarmasin, Selasa, mengatakan gempa tektonik terjadi pada Selasa sekitar pukul 09.22 Wita berlokasi di darat pada jarak 19 kilometer arah timur laut Banjar, Kalimantan Selatan, pada kedalaman 10 kilometer.
“Tidak berpotensi tsunami, saya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu maupun informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar dia.
Rasmid menuturkan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di sebagian wilayah Kalsel, yakni Kota Banjarmasin, Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito Kuala dirasakan III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah).
Kemudian, sebagian wilayah Kalteng, yakni Kota Sampit, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya II-III MMI (dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu).
Rasmid mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Jenis dan mekanisme gempa bumi, kata dia, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas patahan Meratus.
Kendati belum ada laporan kerusakan rumah, Rasmid mengimbau masyarakat agar menghindar jika ada bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
“Informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang terverifikasi,” ujarnya.
Baca juga: 601 kejadian gempa di Jawa Tengah pada 2023