Semarang (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Cepoko Semarang siap melayani kebutuhan kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah pinggiran,seperti Kecamatan Gunungpati , dengan berbagai fasilitas unggulan yang dimiliki.

"Alhamdulillah hari ini telah diresmikan RS Cepoko, ini merupakan salah satu kebutuhan primer dari layanan kesehatan," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Rabu.

Hal tersebut disampaikannya di sela peresmian RS Cepoko, sebagai RS tipe D dengan fasilitas tergolong lengkap, mulai instalasi gawat darurat (IGD), poliklinik, ICU, NICU, dan PICU.

Diakui Ita, sapaan akrab Hevearita, RS yang paling dekat diakses masyarakat wilayah Gunungpati selama ini hanya RSUD Ungaran yang berlokasi di daerah tetangga, yakni Kabupaten Semarang.

Dengan dibukanya RS Cepoko, kata dia, Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan pihak swasta berupaya memberikan pelayanan kesehatan bagi warga sekitar dan masyarakat umumnya.

"Ini walaupun Rumah Sakit Tipe D tapi serasa kelas Tipe C. Sudah komplet (layanannya, red.) ada NICU, ICU, PICU, ruang operasi ada tiga dan modern juga," katanya.

Ita menyebutkan RS Cepoko merupakan RS ke-34 yang ada di Kota Semarang sehingga ke depan bisa lebih banyak RS-RS yang berdiri sehingga bisa menjangkau di masing-masing kecamatan.

Komisaris Utama RS Cepoko Semarang Anang Budi Utomo mengatakan bahwa RS itu didirikannya bersama empat rekannya yang dirintis sejak 2016 karena melihat warga sekitar harus pergi jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan.

"Warga sekitar biasanya ke RSUD Ungaran. Lalu, kalau ke rumah sakit di tengah kota, jarak paling minim 10 kilometer. Padahal, kalau perlu pertolongan, harus segera," katanya.

Saat itu, kata Anang yang juga Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang itu, pihaknya bisa membebaskan lahan seluas 6.800 meter persegi, disusul peletakkan batu pertama, dan dilanjutkan pembangunan.

Meski pembangunan sempat terhenti pada 2020 karena pandemi COVID-19, Anang mengatakan pada 2022 bisa dilanjutkan kembali penbangunannya hingga puncaknya saat ini telah resmi beroperasi.

"Kita lihat di Kecamatan Gunungpati belum ada rumah sakit. Melalui rumah sakit ini, kami ingin berpartisipasi dalam kesejahteraan dan kesehatan masyarakat," ujarnya.

Ia menyebutkan ada 17 pemilik RS tersebut, termasuk dirinya, dan 90 persennya adalah tenaga medis sehingga diharapkan bisa memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat.

"Kami yakin bisa memberikan pelayanan prima. Fasilitasnya lengkap, mulai IGD hingga sejumlah poli (poliklinik) sudah beroperasi. Pasien pun akan tercover BPJS Kesehatan," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Utama RS Cepoko Semarang dr Muhammad Ridwan menjelaskan bahwa RS tersebut memiliki 52 kamar untuk pasien rawat inap, termasuk kelas VIP, kemudian ICU, PICU, dan NICU.

Keunggulan yang ditawarkan RS Cepoko, antara lain operasi ambeien tanpa harus menjalani rawat inap, yakni dengan metode pengikatan atau pemotongan menggunakan teknologi laser.

"Keunggulan kami, ambeyen bisa ditali atau dipotong pakai radio frekuensi atau dengan laser. Kalau dengan laser belum umum. Kalau di Jakarta sudah biasa. Operasi tanpa opname, bisa rawat jalan," tambah Direktur PT RS Cepoko dr Ivo Devi Krityam.

Baca juga: Bupati Magelang resmikan RSUD Bukit Menoreh dan RSUD Candi Umbul

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024