Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memfokuskan perhatian pada beberapa komoditas pangan dan strategis, seperti beras, gula, cabai, dan telur ayam untuk menjaga laju inflasi agar tetap rendah pada 2024.
"Masih ada beberapa komoditas, yang masih menjadi perhatian. Di antaranya adalah beras. Sebenarnya naiknya tidak terlalu signifikan, tapi rupanya juga menambah (inflasi). Kemudian gula, cabai, kemudian juga telur ayam," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikan Nana usai penyerahan penghargaan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jateng, Semarang.
Ia menyebutkan bahwa angka inflasi Jateng telah mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut, mulai November 2023 di angka 3,16 persen, Desember 2023 di 2,89 persen, dan pada Januari 2024 kembali turun di angka 2,69 persen.
Menurut dia, keberhasilan menurunkan angka inflasi tersebut merupakan hasil kerja keras bersama dari para anggota TPID Jateng, baik dari unsur internal maupun eksternal.
"Ini suatu penurunan yang cukup menggembirakan, baik bagi kami maupun masyarakat di Jateng," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Pada 2024, kata dia, inflasi Jateng ditargetkan di angka 2,5 plus minus 1 persen sehingga komoditas-komoditas yang kerap menjadi penyumbang inflasi mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Nana menjelaskan bahwa Pemprov Jateng terus melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi agar tetap rendah, di antaranya melaksanakan gerakan pasar murah, memberikan fasilitasi distribusi dan subsidi harga pangan, menyalurkan beras cadangan bantuan pangan.
Kemudian, mengawasi penyaluran bantuan pangan pemerintah oleh Bulog, melaksanakan kegiatan BUMD Peduli Inflasi, dan memanfaatkan program CSR dari BUMD.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Jateng juga memberikan piagam penghargaan kepada sembilan lembaga eksternal yang turut berkontribusi dalam pengendalian inflasi di Jateng.
Sembilan lembaga itu, meliputi Polda Jateng, Pengdam IV/ Diponegoro, Kejaksaan Tinggi Jateng, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, BPS Jateng, Bulog Kanwil Jateng, Forum Bank Perekonomian Rakyat BPR – BKK Jateng, Forum BUMD bidang jasa dan produksi Jateng, dan PT Jateng Agro Berdikari (Perseroda).
"Masih ada beberapa komoditas, yang masih menjadi perhatian. Di antaranya adalah beras. Sebenarnya naiknya tidak terlalu signifikan, tapi rupanya juga menambah (inflasi). Kemudian gula, cabai, kemudian juga telur ayam," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikan Nana usai penyerahan penghargaan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jateng, Semarang.
Ia menyebutkan bahwa angka inflasi Jateng telah mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut, mulai November 2023 di angka 3,16 persen, Desember 2023 di 2,89 persen, dan pada Januari 2024 kembali turun di angka 2,69 persen.
Menurut dia, keberhasilan menurunkan angka inflasi tersebut merupakan hasil kerja keras bersama dari para anggota TPID Jateng, baik dari unsur internal maupun eksternal.
"Ini suatu penurunan yang cukup menggembirakan, baik bagi kami maupun masyarakat di Jateng," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Pada 2024, kata dia, inflasi Jateng ditargetkan di angka 2,5 plus minus 1 persen sehingga komoditas-komoditas yang kerap menjadi penyumbang inflasi mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Nana menjelaskan bahwa Pemprov Jateng terus melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi agar tetap rendah, di antaranya melaksanakan gerakan pasar murah, memberikan fasilitasi distribusi dan subsidi harga pangan, menyalurkan beras cadangan bantuan pangan.
Kemudian, mengawasi penyaluran bantuan pangan pemerintah oleh Bulog, melaksanakan kegiatan BUMD Peduli Inflasi, dan memanfaatkan program CSR dari BUMD.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Jateng juga memberikan piagam penghargaan kepada sembilan lembaga eksternal yang turut berkontribusi dalam pengendalian inflasi di Jateng.
Sembilan lembaga itu, meliputi Polda Jateng, Pengdam IV/ Diponegoro, Kejaksaan Tinggi Jateng, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, BPS Jateng, Bulog Kanwil Jateng, Forum Bank Perekonomian Rakyat BPR – BKK Jateng, Forum BUMD bidang jasa dan produksi Jateng, dan PT Jateng Agro Berdikari (Perseroda).