Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Jawa Tengah (Jateng) selama 2023 mencapai 10.229,18 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan dalam siaran pers di Semarang, Kamis, menyebutkan total volume ekspor selama 2023 tersebut tercatat mencapai 4.196,70 ribu ton.
Menurut dia, nilai ekspor komoditas nonmigas yang mencapai 9.868,62 juta dolar AS tersebut masih mendominasi pengiriman barang dari Jateng ke luar negeri.
"Ekspor sektor industri pengolahan masih yang terbesar dengan nilai mencapai 9.650,28 juta dolar AS," katanya pula.
Ia mengatakan Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama pengiriman barang dari Jateng dengan total nilai ekspor mencapai 4.660,93 juta dolar AS.
Adapun dua negara tujuan utama lainnya masing-masing Jepang dan Tiongkok dengan nilai ekspor masing-masing 966,22 juta dolar AS dan 621,29 juta dolar AS.
Sedangkan untuk impor Jateng di 2023, kata dia lagi, tercatat mencapai 14.497,42 juta dolar AS.
Ia menjelaskan impor komoditas nonmigas yang mencapai 7.461,36 juta dolar AS masih lebih besar dibanding migas.
Menurut dia, impor bahan baku atau penolong masih mendominasi dengan total nilai mencapai 12.924,97 juta dolar AS.
Dia menuturkan Tiongkok masih menjadi negara utama pengirim komoditas impor nonmigas dengan nilai 3.530,79 juta dolar AS.
Dua negara lain yang menjadi pemasok utama komoditas impor ke Jateng masing-masing AS dan Thailand dengan nilai 606,44 juta dolar AS dan 335,29 juta dolar AS.
Ia mengatakan neraca perdagangan Jateng pada 2023 tercatat mengalami defisit 4.268,24 juta dolar AS.
Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan dalam siaran pers di Semarang, Kamis, menyebutkan total volume ekspor selama 2023 tersebut tercatat mencapai 4.196,70 ribu ton.
Menurut dia, nilai ekspor komoditas nonmigas yang mencapai 9.868,62 juta dolar AS tersebut masih mendominasi pengiriman barang dari Jateng ke luar negeri.
"Ekspor sektor industri pengolahan masih yang terbesar dengan nilai mencapai 9.650,28 juta dolar AS," katanya pula.
Ia mengatakan Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama pengiriman barang dari Jateng dengan total nilai ekspor mencapai 4.660,93 juta dolar AS.
Adapun dua negara tujuan utama lainnya masing-masing Jepang dan Tiongkok dengan nilai ekspor masing-masing 966,22 juta dolar AS dan 621,29 juta dolar AS.
Sedangkan untuk impor Jateng di 2023, kata dia lagi, tercatat mencapai 14.497,42 juta dolar AS.
Ia menjelaskan impor komoditas nonmigas yang mencapai 7.461,36 juta dolar AS masih lebih besar dibanding migas.
Menurut dia, impor bahan baku atau penolong masih mendominasi dengan total nilai mencapai 12.924,97 juta dolar AS.
Dia menuturkan Tiongkok masih menjadi negara utama pengirim komoditas impor nonmigas dengan nilai 3.530,79 juta dolar AS.
Dua negara lain yang menjadi pemasok utama komoditas impor ke Jateng masing-masing AS dan Thailand dengan nilai 606,44 juta dolar AS dan 335,29 juta dolar AS.
Ia mengatakan neraca perdagangan Jateng pada 2023 tercatat mengalami defisit 4.268,24 juta dolar AS.