Sukoharjo (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menggelar simulasi pemungutan suara di TPS 12 Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari.
Komisioner KPU Sukoharjo Bambang Muryanto di sela kegiatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu mengatakan pelaksanaan simulasi yang kedua ini untuk memantapkan kesiapan pelaksanaan Pemilu 2024.
"Selain itu juga untuk mengevaluasi bimtek (bimbingan teknis) yang sudah diberikan kepada KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan simulasi ini juga untuk memastikan pemanfaatan sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
"Kami hanya dalam rangka pelayanan dan tata cara pemilihan, hanya mengukur sejauh ini apakah ada kendala dan permasalahan atau tidak," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini seluruh tahapan yang disimulasikan pada pemungutan suara berjalan dengan baik.
Sementara itu, hingga proses penghitungan suara, pelaksanaan simulasi diikuti oleh sebanyak 112 warga sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT).
Mengenai kebutuhan pendamping bagi pemilih yang kesulitan saat melaksanakan pencoblosan di bilik suara, dikatakannya, sesuai dengan aturan PKPU maka diperbolehkan sesuai dengan keinginan pemilih.
"Bila nanti pemilih merasa perlu didampingi, dalam aturan PKPU boleh. Nanti saat hari H, pemilih yang dirasa butuh pendamping bisa menentukan siapa yang akan mendampinginya," katanya.
Komisioner KPU Sukoharjo Bambang Muryanto di sela kegiatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu mengatakan pelaksanaan simulasi yang kedua ini untuk memantapkan kesiapan pelaksanaan Pemilu 2024.
"Selain itu juga untuk mengevaluasi bimtek (bimbingan teknis) yang sudah diberikan kepada KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan simulasi ini juga untuk memastikan pemanfaatan sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
"Kami hanya dalam rangka pelayanan dan tata cara pemilihan, hanya mengukur sejauh ini apakah ada kendala dan permasalahan atau tidak," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini seluruh tahapan yang disimulasikan pada pemungutan suara berjalan dengan baik.
Sementara itu, hingga proses penghitungan suara, pelaksanaan simulasi diikuti oleh sebanyak 112 warga sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT).
Mengenai kebutuhan pendamping bagi pemilih yang kesulitan saat melaksanakan pencoblosan di bilik suara, dikatakannya, sesuai dengan aturan PKPU maka diperbolehkan sesuai dengan keinginan pemilih.
"Bila nanti pemilih merasa perlu didampingi, dalam aturan PKPU boleh. Nanti saat hari H, pemilih yang dirasa butuh pendamping bisa menentukan siapa yang akan mendampinginya," katanya.