Semarang (ANTARA) - Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Wilayah Jawa Tengah mengajak generasi muda untuk mengembangkan potensi dan kemampuan di bidang industri kreatif.
Aqsal Adietama selaku TKD Muda Jateng menyampaikan bahwa industri kreatif adalah salah satu sektor penting yang harus diperhatikan negara seiring dengan sumber daya manusia yang dimiliki.
"Bonus demografi ekonomi kreatif bisa jadi kunci dan solusi anak muda untuk kembangkan potensi mereka," kata Aqsal, saat Temu Wakil Muda Jateng, di Semarang, Rabu (24/1) malam.
Diakuinya, industri kreatif saat ini cenderung berkiblat pada Korea Selatan yang dibuktikan dengan banyaknya tayangan film hingga budaya Negeri Gingseng yang masuk ke Indonesia.
"Berkaca dari Korsel, kami berharap bisa mempunyai pemimpin yang men''support' industri kreatif agar berkembang setara dengan Korsel maupun negara-negara maju lainnya," katanya.
Apalagi, kata dia, ketersediaan lapangan pekerjaan masih menjadi persoalan yang dihadapi generasi muda saat ini sehingga pengembangan industri kreatif bisa menjadi solusi.
"Industri kreatif yang bisa potensia dikembangkan di Indonesia banyak ya. Pertama, film. Bagaimana Korea membawa budayanya ke luar melalui film. Kemudian, musik juga bisa," kata Aqsal.
Sementara itu, sineas muda Semarang Alif Muhammad yang menjadi pembicara juga mengakui jika banyak anak muda kini berkiblat pada Korsel sebagai model pengembangan bakat.
Menurut dia, industri kreatif Korsel berjalan dinamis dari hulu ke hilir yang membuat sektor ekonomi kreatif di negara tersebut berjalan sistematis.
"Kenapa Korea? Karena benar maju sistematis dari sektor hulu ke hilir ekonomi kreatifnya jalan," kata Alif yang juga menjadi TKD Muda Prabowo-Gibran Wilayah Jateng.
Alif berharap pengembangan ekonomi kreatif di kalangan milenial bisa menjadi perhatian serius bagi pemerintah nantinya.
Aqsal Adietama selaku TKD Muda Jateng menyampaikan bahwa industri kreatif adalah salah satu sektor penting yang harus diperhatikan negara seiring dengan sumber daya manusia yang dimiliki.
"Bonus demografi ekonomi kreatif bisa jadi kunci dan solusi anak muda untuk kembangkan potensi mereka," kata Aqsal, saat Temu Wakil Muda Jateng, di Semarang, Rabu (24/1) malam.
Diakuinya, industri kreatif saat ini cenderung berkiblat pada Korea Selatan yang dibuktikan dengan banyaknya tayangan film hingga budaya Negeri Gingseng yang masuk ke Indonesia.
"Berkaca dari Korsel, kami berharap bisa mempunyai pemimpin yang men''support' industri kreatif agar berkembang setara dengan Korsel maupun negara-negara maju lainnya," katanya.
Apalagi, kata dia, ketersediaan lapangan pekerjaan masih menjadi persoalan yang dihadapi generasi muda saat ini sehingga pengembangan industri kreatif bisa menjadi solusi.
"Industri kreatif yang bisa potensia dikembangkan di Indonesia banyak ya. Pertama, film. Bagaimana Korea membawa budayanya ke luar melalui film. Kemudian, musik juga bisa," kata Aqsal.
Sementara itu, sineas muda Semarang Alif Muhammad yang menjadi pembicara juga mengakui jika banyak anak muda kini berkiblat pada Korsel sebagai model pengembangan bakat.
Menurut dia, industri kreatif Korsel berjalan dinamis dari hulu ke hilir yang membuat sektor ekonomi kreatif di negara tersebut berjalan sistematis.
"Kenapa Korea? Karena benar maju sistematis dari sektor hulu ke hilir ekonomi kreatifnya jalan," kata Alif yang juga menjadi TKD Muda Prabowo-Gibran Wilayah Jateng.
Alif berharap pengembangan ekonomi kreatif di kalangan milenial bisa menjadi perhatian serius bagi pemerintah nantinya.