Pekalongan, Jawa Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan bersama Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, berkolaborasi melakukan penanganan tanggul sungai, yang jebol dan berada di perbatasan kedua daerah itu, karena diterjang banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan Bambang Sugiarto di Pekalongan, Jateng, Kamis, mengatakan curah hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur wilayah Pekalongan membuat tanggul sungai, yang berada di wilayah Jeruksari, Kabupaten Pekalongan, dan Pabean, Kota Pekalongan itu, jebol.
"Jebolnya di satu sisi tanggul sepanjang 15 meter di wilayah Jeruksari pada Rabu (17/1/2023) ini cukup berdampak terhadap beberapa wilayah di Kota Pekalongan, yang terendam banjir," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air Purwo Susetyo mengatakan saat ini kondisi cuaca cukup ekstrem dan gelombang air laut juga mengalami kenaikan.
"Kemarin saat tanggulnya jebol mengakibatkan air dari Sungai Bremi membludak hingga menggenangi beberapa wilayah Kota Pekalongan seperti Pabean, Bandengan, dan Kandang Panjang," katanya.
Sementara, kata dia, tanggul raksasa yang berada di Pabean belum selesai diperbaiki atau masih dalam pengerjaan.
Menurut dia, beberapa wilayah di Kota Pekalongan yang tergenang akibat tanggul jebol tersebut terendam antara 10-40 sentimeter.
Penanganan darurat yang dikerjakan setelah tanggul jebol tersebut, kata dia, antara lain dengan mengoptimalkan beberapa pompa yang sudah ada.
"Kami melakukan penanganan darurat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah. Untuk penanganan darurat, sementara dilakukan berupa dropping sandbag, dan sesek bambu," katanya.
Baca juga: Pembangunan tanggul laut utara Semarang capai 62 persen
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan Bambang Sugiarto di Pekalongan, Jateng, Kamis, mengatakan curah hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur wilayah Pekalongan membuat tanggul sungai, yang berada di wilayah Jeruksari, Kabupaten Pekalongan, dan Pabean, Kota Pekalongan itu, jebol.
"Jebolnya di satu sisi tanggul sepanjang 15 meter di wilayah Jeruksari pada Rabu (17/1/2023) ini cukup berdampak terhadap beberapa wilayah di Kota Pekalongan, yang terendam banjir," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air Purwo Susetyo mengatakan saat ini kondisi cuaca cukup ekstrem dan gelombang air laut juga mengalami kenaikan.
"Kemarin saat tanggulnya jebol mengakibatkan air dari Sungai Bremi membludak hingga menggenangi beberapa wilayah Kota Pekalongan seperti Pabean, Bandengan, dan Kandang Panjang," katanya.
Sementara, kata dia, tanggul raksasa yang berada di Pabean belum selesai diperbaiki atau masih dalam pengerjaan.
Menurut dia, beberapa wilayah di Kota Pekalongan yang tergenang akibat tanggul jebol tersebut terendam antara 10-40 sentimeter.
Penanganan darurat yang dikerjakan setelah tanggul jebol tersebut, kata dia, antara lain dengan mengoptimalkan beberapa pompa yang sudah ada.
"Kami melakukan penanganan darurat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah. Untuk penanganan darurat, sementara dilakukan berupa dropping sandbag, dan sesek bambu," katanya.
Baca juga: Pembangunan tanggul laut utara Semarang capai 62 persen