Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebutkan bahwa progres pembangunan tanggul laut di wilayah pesisir utara sudah mencapai 62 persen, dengan pemasangan tiang pancang yang terus dikebut.
"Tidak terasa pembangunan sheet pile sudah mencapai hampir 62 persen. Nantinya pada 2024 ini, tepatnya Juni bisa mengcover 55,9 persen wilayah," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Hal tersebut disampaikan saat meninjau pembangunan laut di Kelurahan Tambakrejo, Semarang, bersama anggota DPR RI Mochamad Herviano Widyatama.
Ita menjelaskan bahwa pembangunan tanggul laut itu dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Biasanya, setiap awal dan akhir tahun di kawasan pesisir tersebut selalu tergenang rob sehingga dengan dibangunnya tanggul laut nantinya bisa membebaskan kawasan itu dari limpahan air laut.
Bersamaan dengan proses pembangunan tanggul laut di kawasan Kampung Nelayan Tambaklorok itu, ia juga mengusulkan penambahan penahan atau pemecah ombak kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Kami berharap Pak Menteri (Menteri PUPR, red.) bisa menambah dengan growing sebagai pemecah gelombang," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang tersebut.
Sebab, kata dia, ketika terjadi gelombang pasang maka air laut akan masuk ke permukiman warga sehingga perlu dilakukan upaya itu untuk meminimalisasi, termasuk melindungi perahu-perahu milik nelayan.
"Beberapa waktu lalu ombaknya masuk ke dalam wilayah yang sudah diperbaiki. Dan ternyata juga menyebabkan perahu-perahu milik nelayan rusak," katanya.
Meski demikian, Ita menyampaikan bahwa pembangunan tanggul laut tersebut berjalan signifikan dan sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat, baik nelayan sekitar maupun masyarakat umum.
"Dengan begitu, masyarakat bisa menikmati, sekaligus menjadi destinasi wisata yang diharapkan menambah pendapatan dan kesejahteraan khususnya di Tambakrejo dan Tambaklorok," katanya.
Pembangunan tanggul laut di kawasan Tambaklorok sebelumnya ditargetkan rampung pada Januari 2024, tetapi ternyata mundur dan dijadwalkan akan rampung pada Mei tahun ini.
Sementara Mochamad Herviano Widyatama selaku legislator menegaskan akan terus berupaya membantu persoalan warga Kota Semarang, khususnya terkait persoalan banjir dan rob.
"Selaku wakil rakyat, kami bersama Pemerintah Kota Semarang akan berjuang mengatasi banjir di Kota Lunpia ini, khususnya di Tambaklorok," kata anggota Komisi V DPR RI tersebut.
"Tidak terasa pembangunan sheet pile sudah mencapai hampir 62 persen. Nantinya pada 2024 ini, tepatnya Juni bisa mengcover 55,9 persen wilayah," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Hal tersebut disampaikan saat meninjau pembangunan laut di Kelurahan Tambakrejo, Semarang, bersama anggota DPR RI Mochamad Herviano Widyatama.
Ita menjelaskan bahwa pembangunan tanggul laut itu dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Biasanya, setiap awal dan akhir tahun di kawasan pesisir tersebut selalu tergenang rob sehingga dengan dibangunnya tanggul laut nantinya bisa membebaskan kawasan itu dari limpahan air laut.
Bersamaan dengan proses pembangunan tanggul laut di kawasan Kampung Nelayan Tambaklorok itu, ia juga mengusulkan penambahan penahan atau pemecah ombak kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Kami berharap Pak Menteri (Menteri PUPR, red.) bisa menambah dengan growing sebagai pemecah gelombang," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang tersebut.
Sebab, kata dia, ketika terjadi gelombang pasang maka air laut akan masuk ke permukiman warga sehingga perlu dilakukan upaya itu untuk meminimalisasi, termasuk melindungi perahu-perahu milik nelayan.
"Beberapa waktu lalu ombaknya masuk ke dalam wilayah yang sudah diperbaiki. Dan ternyata juga menyebabkan perahu-perahu milik nelayan rusak," katanya.
Meski demikian, Ita menyampaikan bahwa pembangunan tanggul laut tersebut berjalan signifikan dan sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat, baik nelayan sekitar maupun masyarakat umum.
"Dengan begitu, masyarakat bisa menikmati, sekaligus menjadi destinasi wisata yang diharapkan menambah pendapatan dan kesejahteraan khususnya di Tambakrejo dan Tambaklorok," katanya.
Pembangunan tanggul laut di kawasan Tambaklorok sebelumnya ditargetkan rampung pada Januari 2024, tetapi ternyata mundur dan dijadwalkan akan rampung pada Mei tahun ini.
Sementara Mochamad Herviano Widyatama selaku legislator menegaskan akan terus berupaya membantu persoalan warga Kota Semarang, khususnya terkait persoalan banjir dan rob.
"Selaku wakil rakyat, kami bersama Pemerintah Kota Semarang akan berjuang mengatasi banjir di Kota Lunpia ini, khususnya di Tambaklorok," kata anggota Komisi V DPR RI tersebut.