Purwokerto (ANTARA) - Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di luar Pulau Jawa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar Festival Budaya PMM 3.

Dalam festival budaya dengan tema "Warna-warni Budaya Membawa Catatan Kenangan" yang digelar di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Banyumas, Kamis siang, mahasiswa peserta PMM 3 menampilkan peragaan busana adat dari 17 provinsi.

Selain itu, dalam festival yang diawali dengan tarian lengger Banyumasan sebagai pembuka acara dan dilanjutkan dengan paduan suara peserta PMM 3 yang membawakan lagu Pelajar Pancasila, juga diisi dengan pertunjukan budaya dari 10 provinsi.

Festival budaya tersebut juga melibatkan 10 mahasiswa internasional yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi itu.

Perwakilan peserta PMM 3 yang didaulat menjadi Kepala Suku PMM 3 UMP, Muslimin mengaku beruntung karena bisa mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3.

"Kalau aku dan teman-temanku tidak kuliah, mungkin aku dan teman-temanku tidak menjadi bagian Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan ketiga ini," kata mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Al Muslim Aceh itu.

Ia mengatakan di perguruan tinggi tersebut, peserta PMM 3 belajar banyak hal dari beberapa teman diberkahi orang tua yang mampu, dari beberapa teman diberkahi dengan kecukupan rezeki.

"Dan alhamdulillah, 92 orang terpilih menjadi bagian Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan ketiga di Universitas Muhammadiyah Purwokerto," katanya mewakili peserta PMM 3.

Saat ditemui di sela acara, Rektor UMP Jebul Suroso mengatakan festival budaya tersebut digelar di penghujung program PMM 3 yang akan berakhir pada tanggal 20 Januari 2024.

Ia mengaku bahagia karena perguruan tinggi yang dipimpinnya menjadi pilihan mahasiswa dari berbagai wilayah Indonesia sebagai kampus untuk program PMM 3.

"Yang terpenting, ini momentum baik bagi kita bertemu dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia, kita sampaikan tentang UMP, kita sampaikan tentang Indonesia, UMP untuk Indonesia. Jangan sampai ada dari mereka yang tidak menyalurkan aspirasinya pada saat pesta demokrasi," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, festival budaya tersebut juga disisipi dengan sosialisasi dan ajakan untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang damai dan bermartabat.

Menurut dia, pihaknya menyampaikan hal itu sebagai bagian dari upaya pemerintah dan masyarakat Indonesia agar tidak golput pada Pemilu 2024.

Salah seorang peserta PMM 3 UMP, Ulfa Muheri mengharapkan Pemilu 2024 berjalan dengan damai dan rukun tanpa adanya huru-hara.

"Siapa pun presiden yang terpilih nanti, harapannya bisa membawa Indonesia ke negara yang lebih maju, lebih berkembang," kata mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pendidikan Muhammadiyah, Sorong, Papua Barat Daya.

Dia mengharapkan pemerintah ke depan lebih memberikan perhatian terutama dalam infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan bagi masyarakat di Kawasan Indonesia Timur termasuk Papua Barat Daya yang termasuk daerah tertinggal.

Menurut dia, sekolah-sekolah di Papua Barat Daya tidaklah jarang namun fasilitasnya masih kurang.

"Fasilitas kesehatan juga masih kurang, kasihan banget, apalagi di pulau-pulau. Di sana 'kan kepulauan, masih kurang fasilitas kesehatan, pendidikan, dan lain-lain," kata dia yang bermukim di Pulau Salawati.

Baca juga: FIKes UMP jalin kerja sama internasional dengan IIU Malaysia

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024