Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menyebutkan perlunya kolaborasi untuk mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) daerah baik dari sisi produksi maupun pemasaran.

"Kalau pemerintah itu kan bagian dari kebijakan, kalau kita ada kolaborasi bagaimana meningkatkan produk UMKM di Surakarta dan Solo Raya, maka kolaborasi itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa pada acara kampanye #MelokalDenganBatik kolaborasi TikTok dan Tokopedia di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Ia mengatakan salah satu yang harus diperhatikan adalah bagaimana meningkatkan produktivitas produsen kecil dan menengah, termasuk dari yang tadinya hanya memanfaatkan pemasaran secara luring saat ini bergeser menjadi berbasis daring.

"Online itu kan untuk mempercepat pemasarannya. Maka teman-teman Tokopedia dan TikTok dalam hal ini mengambil pada budaya lokal, yakni batik," katanya.

Di sisi lain, ia juga meminta pelaku usaha untuk konsisten dan komitmen menjaga kualitas produksi, mulai dari bahan baku hingga menjadi baju batik.

"Jadi misalnya sebelumnya hanya dipesan 100, ke depan jadi 1.000 itu kualitas produk harus sama. Jadi teman-teman pelaku UMKM konsisten. Saya minta dari TikTok dan Tokopedia juga melihat kemampuan produksinya berapa, kalau hanya 100 ya sharing dengan pelaku usaha lain," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Shop | Tokopedia Fashion Category Lead Desey Muharlina Bungsu mengatakan latar belakang kemitraan strategis yang dijalin antara Tiktok dan Tokopedia tersebut karena ingin meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan di Indonesia.

"Dengan adanya kemitraan ini harapannya kami lebih kuat dalam mendukung industri lokal di tanah air. Makanya proyek pertama kami adalah mendukung produk batik melalui kampanye #MelokalDenganBatik," katanya.

Ia mengatakan pada proyek pertama tersebut Solo dan Pekalongan dipilih menjadi dua lokasi pertama proyek Shop | Tokopedia karena memiliki jumlah perajin batik terbanyak.

"Tidak menutup kemungkinan ke depan kami akan mendukung kota-kota lainnya dalam industri batik ini. Kami juga memilih batik karena kami merasa bahwa batik ini adalah kekayaan Indonesia, bagian dari budaya Indonesia yang secara tidak langsung jadi entitas unik bagi bangsa kita sendiri," katanya.

Oleh karena itu, ia menilai potensi batik harus dilestarikan dan dikombinasikan kepada masyarakat yang lebih luas lagi.

"Ini juga harus didukung dari sisi industrinya sehingga bisa meningkatkan perekonomian dari industri batik secara keseluruhan. Sebagai tindak lanjut akan kami buatkan program berkelanjutan agar kemampuan mereka meningkat dan memanfaatkan potensi industri digital, dalam hal ini Shop Tokopedia," katanya.

Sementara itu, Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Muhammad Hilmi Adrianto mengatakan perusahaan tersebut memiliki komitmen untuk memajukan sektor UMKM di tanah air.

"Kami mulai dari Kota Solo kampanye lokal dengan batik ini untuk memajukan inovasi digital dan kekayaan sumber daya lokal yaitu batik. Dengan demikian wajah lokal bisa makin berdaya," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024