Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mulai melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional secara serentak di 25 puskesmas wilayah tersebut untuk mengantisipasi adanya kasus kejadian luar biasa (KLB) polio yang disebabkan karena virus, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional untuk mencegah polio dibuka langsung oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Boyolali, Desy M Said Hidayat dan Kepala Dinkes Boyolali, dokter Puji Astuti, di Balai Kampung Sumber Lerak, Siswodipuran, Kabupaten Boyolali, Jateng, Senin.
Kepala Dinkes Boyolali dokter Puji Astuti mengatakan kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional di Kabupaten Boyolali dilaksanakan dua putaran yang dibuka oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat. Hal tersebut sebagai rangkaian kegiatan pasca-kejadian luar biasa tentang ditemukan kasus Polio di Kabupaten Klaten Jateng dan Bangkalan Madura Jawa Timur.
Puji Astuti mengatakan kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional terkait polio tersebut dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jateng dan Jatim. Dengan sasaran anak usia 0 hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari.
Dia mengatakan sasaran imunisasi di Boyolali dilakukan untuk sebanyak 106.142 anak. Lokasi imunisasi dilaksanakan di Pos Imunisasi Balai Kampung Sumber Lerak Siswodipuran yang dibuka oleh Bupati Boyolali dengan sasaran 100 anak.
"Kegiatan imunisasi mencegah polio di Kabupaten Boyolali, diikuti seluruh puskesmas yang melaksanakan kegiatan ini, dengan sasarannya dilakukan secara serentak untuk 12.000 bayi dan anak. Boyolali sebanyak 25 puskesmas melaksanakan imunisasi polio serentak," katanya.
"Kegiatan imunisasi putaran kedua dilaksanakan pada 19 Februari hingga 26 Februari secara serentak kembali," katanya.
Dinkes Boyolali berharap dengan adanya kegiatan imunisasi warga Boyolali tidak ada yang terdampak kasus polio. Pihaknya berharap dengan adanya imunisasi di Boyolali tidak ada kasus polio.
Sementara itu, Bupati Boyolali M. Said Hidayat berharap tidak ada anak yang terserang Polio dan selalu dalam keadaan sehat, karena anak-anak merupakan generasi penerus laju pembangunan di Kabupaten Boyolali.
Pihaknya juga berpesan kepada Dinkes Kabupaten Boyolali agar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali untuk melakukan percepatan Sub PIN Polio di sekolah-sekolah.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Said beserta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Boyolali Desy Adiwarni M. Said Hidayat meneteskan vaksin Polio kepada beberapa balita sebagai tanda dicanangkan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio di Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Ratusan anak di Solo Jateng ikuti vaksinasi polio
Kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional untuk mencegah polio dibuka langsung oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Boyolali, Desy M Said Hidayat dan Kepala Dinkes Boyolali, dokter Puji Astuti, di Balai Kampung Sumber Lerak, Siswodipuran, Kabupaten Boyolali, Jateng, Senin.
Kepala Dinkes Boyolali dokter Puji Astuti mengatakan kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional di Kabupaten Boyolali dilaksanakan dua putaran yang dibuka oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat. Hal tersebut sebagai rangkaian kegiatan pasca-kejadian luar biasa tentang ditemukan kasus Polio di Kabupaten Klaten Jateng dan Bangkalan Madura Jawa Timur.
Puji Astuti mengatakan kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional terkait polio tersebut dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jateng dan Jatim. Dengan sasaran anak usia 0 hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari.
Dia mengatakan sasaran imunisasi di Boyolali dilakukan untuk sebanyak 106.142 anak. Lokasi imunisasi dilaksanakan di Pos Imunisasi Balai Kampung Sumber Lerak Siswodipuran yang dibuka oleh Bupati Boyolali dengan sasaran 100 anak.
"Kegiatan imunisasi mencegah polio di Kabupaten Boyolali, diikuti seluruh puskesmas yang melaksanakan kegiatan ini, dengan sasarannya dilakukan secara serentak untuk 12.000 bayi dan anak. Boyolali sebanyak 25 puskesmas melaksanakan imunisasi polio serentak," katanya.
"Kegiatan imunisasi putaran kedua dilaksanakan pada 19 Februari hingga 26 Februari secara serentak kembali," katanya.
Dinkes Boyolali berharap dengan adanya kegiatan imunisasi warga Boyolali tidak ada yang terdampak kasus polio. Pihaknya berharap dengan adanya imunisasi di Boyolali tidak ada kasus polio.
Sementara itu, Bupati Boyolali M. Said Hidayat berharap tidak ada anak yang terserang Polio dan selalu dalam keadaan sehat, karena anak-anak merupakan generasi penerus laju pembangunan di Kabupaten Boyolali.
Pihaknya juga berpesan kepada Dinkes Kabupaten Boyolali agar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali untuk melakukan percepatan Sub PIN Polio di sekolah-sekolah.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Said beserta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Boyolali Desy Adiwarni M. Said Hidayat meneteskan vaksin Polio kepada beberapa balita sebagai tanda dicanangkan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio di Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Ratusan anak di Solo Jateng ikuti vaksinasi polio