Kudus (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mencatat pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi selama 2023 terealisasi sebesar Rp3,19 miliar dari target sebesar Rp2,94 miliar.

"Pencapaian tahun 2023 merupakan hasil kerja keras semua jajaran, termasuk adanya promosi yang masif dalam meningkatkan kunjungan," kata Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah, di Kudus, Jumat.

Sejak awal, kata dia lagi, pihaknya sudah menyusun berbagai strategi untuk memanjakan wisatawan yang datang. Di antaranya, peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui bekal pengetahuan pelayanan untuk wisatawan secara berjenjang. Kemudian, upaya mengeksplorasi potensi lokal seperti kopi hingga jeruk pamelo di wilayah Lereng Muria.

"Kami juga gencar melakukan promosi lewat media-media sosial, ataupun promosi langsung lewat keikutsertaan dalam pameran. Kami juga membuat kegiatan kepariwisataan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan pariwisata, seperti BP2D, KEK, dan FK desa wisata, serta dunia usaha," ujarnya pula.

Ia berharap dengan semakin banyak dan seringnya wisatawan di Kudus bukan hanya bisa menambah PAD pariwisata. Namun, juga menghasilkan efek ganda peningkatan ekonomi khususnya bagi masyarakat pelaku usaha di sekitar destinasi wisata.

Target penerimaan retribusi sebesar Rp3,19 miliar, meliputi objek wisata Colo, Taman Ria Colo, Taman Krida, water pool, Tugu Identitas, Museum Kretek, mini movie theater, waterpark kolam arus, mandi bola, ember tumpah, becak air, dan gantang burung di Museum Kretek.

Dari sejumlah objek wisata, penyumbang pemasukan terbesar dari objek wisata Colo karena ditargetkan hingga Rp1,3 miliaran. 

Baca juga: Disbudpar target kajian K3 Jembatan Kaca Tinjomoyo rampung tahun ini

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024