Wonosobo (ANTARA) - Majelis Yasinan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menggelar deklarasi untuk mendukung pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Jamaah Yasinan Idham Cholid di Wonosobo, Minggu, mengatakan bahwa acara deklarasi pemenangan Prabowo-Gibran ini mengusung tema Dari Wonosobo, Menjemput Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran.
"Jadi, kalau pertarungan politik itu ada di Pulau Jawa, gerakan itu haruslah dimulai dari Wonosobo. Gerakan politik yang harus menyatu dengan kearifan lokal, berpadu dengan tradisi yang ada, dilandasi dengan nilai-nilai spiritualitas," katanya.
Menurut dia, setidaknya ada dua alasan mengapa harus memilih pasangan Prabowo-Gibran. Pertama, untuk menjamin tetap kokohnya rekonsiliasi nasional.
"Dengan tokoh utama Presiden Jokowi dan Capres RI Prabowo. Keduanya sudah teruji, setidaknya dalam 5 tahun terakhir ini," katanya.
Bersatunya Prabowo-Gibran dalam kontestasi politik 2024 selain menjadi simbol rekonsiliasi, menurut dia, juga menjadi representasi kepemimpinan lintas generasi.
Kedua, katanya mengutip pernyataan yang sempat disampaikan oleh mendiang Gus Dur.
"Gus Dur pernah menyampaikan Prabowo adalah orang yang paling ikhlas kepada rakyat Indonesia. Jadi, wis wayahe (sudah saatnya) Indonesia dipimpin oleh orang yang ikhlas berjuang untuk rakyat, mengabdi untuk bangsa dan negara," katanya.
Dengan kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran, Idham juga berharap dapat menjamin keberlanjutan tata kelola pemerintahan dan pembangunan yang telah dirintis dan terlaksana dengan baik di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi selama ini.
"Tentu keberlanjutan dengan penyempurnaan, mewujudkan Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045. Ini sesuai dengan prinsip keulamaan: al-mukhafadhatu 'alal-qadimis shalih, wal-akhdu bil-jadidil ashlah," ungkapnya.
Selain itu, jika pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran, menurut dia, pelaksanaan Pilpres 2024 akan lebih efektif dan tidak menghabiskan banyak anggaran.
Di sisi lain, K.H. R. Mahfud Khamid Purworejo (Gus Apud) mengatakan bahwa Prabowo-Gibran merupakan pasangan calon presiden/wakil presiden yang secara terbuka telah menyampaikan komitmen untuk mengawal program yang dirintis oleh para kiai pesantren.
Selain itu, Prabowo-Gibran juga telah berkomitmen akan bersikap netral.
"Prabowo-Gibran juga berkomitmen untuk tetap berada di tengah, tidak ekstrem kanan atau ekstrem kiri. Ini bukan kebetulan karena posisi pasangan ini nomor urut 2, di tengah," kata Gus Apud.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Annur Purworejo Jawa Tengah itu juga mengingatkan bahwa pemenangan Prabowo-Gibran satu putaran harus diraih dengan cara yang santun dan beradab.
Dengan demikian, kata dia, dapat berefek pada terciptanya pemilu damai, tetap santun, dan selalu santun. Hal ini seperti yang sering digaungkan oleh Prabowo-Gibran.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko optimistis Prabowo mampu kuasai debat ketiga
Ketua Jamaah Yasinan Idham Cholid di Wonosobo, Minggu, mengatakan bahwa acara deklarasi pemenangan Prabowo-Gibran ini mengusung tema Dari Wonosobo, Menjemput Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran.
"Jadi, kalau pertarungan politik itu ada di Pulau Jawa, gerakan itu haruslah dimulai dari Wonosobo. Gerakan politik yang harus menyatu dengan kearifan lokal, berpadu dengan tradisi yang ada, dilandasi dengan nilai-nilai spiritualitas," katanya.
Menurut dia, setidaknya ada dua alasan mengapa harus memilih pasangan Prabowo-Gibran. Pertama, untuk menjamin tetap kokohnya rekonsiliasi nasional.
"Dengan tokoh utama Presiden Jokowi dan Capres RI Prabowo. Keduanya sudah teruji, setidaknya dalam 5 tahun terakhir ini," katanya.
Bersatunya Prabowo-Gibran dalam kontestasi politik 2024 selain menjadi simbol rekonsiliasi, menurut dia, juga menjadi representasi kepemimpinan lintas generasi.
Kedua, katanya mengutip pernyataan yang sempat disampaikan oleh mendiang Gus Dur.
"Gus Dur pernah menyampaikan Prabowo adalah orang yang paling ikhlas kepada rakyat Indonesia. Jadi, wis wayahe (sudah saatnya) Indonesia dipimpin oleh orang yang ikhlas berjuang untuk rakyat, mengabdi untuk bangsa dan negara," katanya.
Dengan kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran, Idham juga berharap dapat menjamin keberlanjutan tata kelola pemerintahan dan pembangunan yang telah dirintis dan terlaksana dengan baik di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi selama ini.
"Tentu keberlanjutan dengan penyempurnaan, mewujudkan Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045. Ini sesuai dengan prinsip keulamaan: al-mukhafadhatu 'alal-qadimis shalih, wal-akhdu bil-jadidil ashlah," ungkapnya.
Selain itu, jika pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran, menurut dia, pelaksanaan Pilpres 2024 akan lebih efektif dan tidak menghabiskan banyak anggaran.
Di sisi lain, K.H. R. Mahfud Khamid Purworejo (Gus Apud) mengatakan bahwa Prabowo-Gibran merupakan pasangan calon presiden/wakil presiden yang secara terbuka telah menyampaikan komitmen untuk mengawal program yang dirintis oleh para kiai pesantren.
Selain itu, Prabowo-Gibran juga telah berkomitmen akan bersikap netral.
"Prabowo-Gibran juga berkomitmen untuk tetap berada di tengah, tidak ekstrem kanan atau ekstrem kiri. Ini bukan kebetulan karena posisi pasangan ini nomor urut 2, di tengah," kata Gus Apud.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Annur Purworejo Jawa Tengah itu juga mengingatkan bahwa pemenangan Prabowo-Gibran satu putaran harus diraih dengan cara yang santun dan beradab.
Dengan demikian, kata dia, dapat berefek pada terciptanya pemilu damai, tetap santun, dan selalu santun. Hal ini seperti yang sering digaungkan oleh Prabowo-Gibran.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko optimistis Prabowo mampu kuasai debat ketiga