Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang melibatkan sebanyak 525 orang yang terbagi dalam 105 tim untuk melakukan proses sortir lipat surat suara Pemilihan Umum 2024.

"Ada 105 tim, satu timnya ada lima orang. Mulai hari ini, rencana target kami sampai 15 hari ke depan," kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom, di Semarang, Rabu.

Menurut dia, setiap petugas sortir lipat harus memeriksa kondisi surat suara dan dipastikan dalam kondisi baik sebelum dilipat, misalnya tidak ada gambar yang buram atau tulisan tidak jelas.

"Mereka (petugas sortir lipat, red.) harus membuka dulu, melihat gambarnya. Apa ada yang buram, warnanya bagaimana, apa ada yang salah. Apakah ada yang cacat, seperti bekas bolong," kata Nanda, sapaan akrabnya.

Ia menjelaskan bahwa para petugas sortir lipat surat suara juga akan diperiksa oleh petugas kepolisian sebelum memasuki Gudang Logistik KPU Kota Semarang yang menjadi tempat sortir lipat.

Sebelumnya, kata dia, para petugas sortir lipat surat suara itu sudah dibekali dengan tata tertib, seperti larangan membawa benda, antara lain buku, pulpen, hingga telepon seluler.

"Kemarin, ada rapat di sini melibatkan 105 ketua tim untuk menyosialisasikan apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh dibawa, seperti buku, bawa pulpen, 'handphone', dan sebagainya," katanya.

Ia menargetkan satu tim bisa menyelesaikan sortir lipat 3.000 surat suara setiap harinya sehingga diperkirakan proses sortir lipat surat suara Pemilu 2024 akan rampung dalam 15 hari.

Untuk honorarium bagi petugas sortir lipat, ia menyebutkan bahwa KPU Kota Semarang memberikan honor berdasarkan jumlah surat yang dilipat dengan besaran berbeda sesuai jenis surat suara.

"Ada indeksnya untuk masing-masing surat suara. Hari ini sortir lipat untuk surat suara DPRD Provinsi. Untuk honor per surat suara DPR/DPRD Rp 400 per lembar," jelas Nanda.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang hadir pada kesempatan itu mengapresiasi telah dimulainya proses sortir lipat surat suara untuk Pemilu 2024.

"Alhamdulillah hari ini dimulai ya. Kami harapkan semua berjalan dengan lancar, dan semua nanti terdistribusi sampai ke tingkat kecamatan, hingga TPS (tempat pemungutan suara)," kata Ita, sapaan akrabnya.

Bahkan, pada kesempatan itu, Ita tak sengaja bertemu dengan salah satu adik kelasnya semasa sekolah dasar (SD) yang menjadi petugas sortir lipat surat suara.

"Peran mereka (petugas sortir lipat, red.) ini sangat luar biasa. Saya lihat tadi ada yang rumahnya Bugangan, ternyata adik kelas saya waktu SD," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.

 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024