Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, mengusulkan pembuatan bangunan sabo dam di aliran sungai untuk mencegah sampah hanyut dan berpotensi menimbulkan banjir ketika menyumbat di bawah jembatan.
"Dengan adanya sabo dam, maka sampah yang dibuang secara sembarang oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab bisa tertahan di sabo dam. Sedangkan air tetap bisa mengalir lewat bawahnya," kata Penjabat (Pj) Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan, di Kudus, Kamis.
Untuk bisa mengambil sampah tersebut, kata dia, memang perlu disediakan akses untuk kendaraan berat menuju bangunan sabo dam, sehingga permasalahan sampah bisa ditangani.
Ia mengakui usulan sabo dam tersebut sudah dibicarakan dengan berbagai pihak, termasuk dengan DPRD Kudus, karena selama ini permasalahan sampah di sungai belum juga teratasi. Ketika ada persetujuan DPRD, maka bisa diusulkan anggarannya apakah melalui anggaran daerah atau pusat sesuai kewenangan wilayah sungai.
Hasil pantauan jajaran di lapangan, kata dia, sampah mulai terlihat di aliran Sungai Piji, sehingga harus segera ada langkah penanganan agar tidak terjadi banjir.
Kasus banjir sebelumnya, menurut dia, salah satu penyebabnya karena sumbatan sampah di salah satu jembatan sehingga mengakibatkan air melimpas dan mengakibatkan banjir.
Untuk jangka panjang, kata dia, diusulkan pembuatan bangunan sabo dam sebagai upaya menangkap sampah dari atas agar tidak terbawa arus hingga ke hilir karena berpotensi berkumpul dan terjadi sumbatan dan menghambat kelancaran arus air sungai.
"Kami juga sudah menggelar rapat koordinasi dan mengingatkan semua pihak untuk mengatasi sampah di aliran sungai," ujarnya.
Ia mengajak pemerintah desa setempat berkolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus untuk mengambil sampah yang mulai terlihat di aliran Sungai Piji.
Menurut dia, pembersihan aliran sungai dari sampah perlu dilakukan secepatnya, sebelum curah hujan semakin meningkat dan debit air sungai juga semakin bertambah besar.
Sabo dam merupakan bangunan dam/bendungan dengan pelimpas yang dibangun di sepanjang sungai dengan jarak semakin ke hilir semakin jarang kerapatannya.
Baca juga: Bupati: Sabo dam jadi solusi tanggulangi banjir bandang Wonosoco Kudus
"Dengan adanya sabo dam, maka sampah yang dibuang secara sembarang oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab bisa tertahan di sabo dam. Sedangkan air tetap bisa mengalir lewat bawahnya," kata Penjabat (Pj) Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan, di Kudus, Kamis.
Untuk bisa mengambil sampah tersebut, kata dia, memang perlu disediakan akses untuk kendaraan berat menuju bangunan sabo dam, sehingga permasalahan sampah bisa ditangani.
Ia mengakui usulan sabo dam tersebut sudah dibicarakan dengan berbagai pihak, termasuk dengan DPRD Kudus, karena selama ini permasalahan sampah di sungai belum juga teratasi. Ketika ada persetujuan DPRD, maka bisa diusulkan anggarannya apakah melalui anggaran daerah atau pusat sesuai kewenangan wilayah sungai.
Hasil pantauan jajaran di lapangan, kata dia, sampah mulai terlihat di aliran Sungai Piji, sehingga harus segera ada langkah penanganan agar tidak terjadi banjir.
Kasus banjir sebelumnya, menurut dia, salah satu penyebabnya karena sumbatan sampah di salah satu jembatan sehingga mengakibatkan air melimpas dan mengakibatkan banjir.
Untuk jangka panjang, kata dia, diusulkan pembuatan bangunan sabo dam sebagai upaya menangkap sampah dari atas agar tidak terbawa arus hingga ke hilir karena berpotensi berkumpul dan terjadi sumbatan dan menghambat kelancaran arus air sungai.
"Kami juga sudah menggelar rapat koordinasi dan mengingatkan semua pihak untuk mengatasi sampah di aliran sungai," ujarnya.
Ia mengajak pemerintah desa setempat berkolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus untuk mengambil sampah yang mulai terlihat di aliran Sungai Piji.
Menurut dia, pembersihan aliran sungai dari sampah perlu dilakukan secepatnya, sebelum curah hujan semakin meningkat dan debit air sungai juga semakin bertambah besar.
Sabo dam merupakan bangunan dam/bendungan dengan pelimpas yang dibangun di sepanjang sungai dengan jarak semakin ke hilir semakin jarang kerapatannya.
Baca juga: Bupati: Sabo dam jadi solusi tanggulangi banjir bandang Wonosoco Kudus