Solo (ANTARA) - Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta yang berada di bawah Kementerian Kesehatan memeriksa keamanan makanan di Terminal Tipe A Tirtonadi Solo jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Kami melakukan surveilans faktor risiko penyakit pada saat Natal dan tahun baru. Kegiatannya ada di beberapa lokasi, selain Tirtonadi juga di Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo karena wilayah kerja kami di Jawa Tengah dan DIY," kata anggota Tim Substansi Analisis Dampak Lingkungan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta Anjas Wulansari di sela pemeriksaan di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Pada kegiatan tersebut, pihaknya melakukan inspeksi kesehatan lingkungan di dalam Terminal Tirtonadi maupun di gerainya.
"Kami lihat faktor risikonya, mulai dari kesediaan tempat cuci tangan, kesediaan tempat sampah," katanya.
Selain itu, pada inspeksi tersebut para petugas juga mengambil sampel makanan dan minuman serta usap alat dan usap tangan menjamah. Ia mengatakan tujuan usap alat dan usap tangan menjamah karena untuk memastikan ada atau tidaknya bakteri di situ.
"Apakah ada bakteri yang ada di sana, di tangan penjamah makanannya dan di alat makan. Harapannya tidak ada, ya, biar tidak terjadi keracunan atau penyakit yang didapat dari situ," katanya.
Sedangkan dari sisi sampel makanan juga dilakukan pemeriksaan bakteriologi dan kimia, salah satunya untuk memeriksa apakah ada bakteri E.coli. Selain itu, secara kimia untuk mengetahui apakah makanan yang dijual di dalam terminal mengandung formalin dan boraks.
Sementara itu, dikatakannya, hasil dari pemeriksaan tersebut akan dilaporkan melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta dan Puskesmas. Selanjutnya, pembinaan pedagang bisa melalui DKK Surakarta dan Puskesmas.
"Nanti hasil dari pemeriksaan tetap kami akan cek di laboratorium, hasilnya dalam bentuk sertifikat hasil uji, kami sampaikan melalui Dinas Kesehatan karena ini wilayah binaan Dinas Kesehatan. Selanjutnya, Puskesmas koordinasi dengan terminal untuk pembinaannya seperti apa," katanya.
Terkait hal itu, Pengawas Satuan Pelayanan (Wassatpel) Terminal Tipe A Tirtonadi Bandiyono berharap pengelola terminal dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat yang melakukan perjalanan melalui Terminal Tirtonadi Solo.
"Selain itu, kami juga bisa memberikan jaminan kesehatan ataupun makanan yang dikonsumsi higienis, sehat, bersih, dan layak dikonsumsi," katanya.*
Baca juga: Adi Soemarmo siapkan posko hadapi lonjakan penumpang jelang Natal
"Kami melakukan surveilans faktor risiko penyakit pada saat Natal dan tahun baru. Kegiatannya ada di beberapa lokasi, selain Tirtonadi juga di Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo karena wilayah kerja kami di Jawa Tengah dan DIY," kata anggota Tim Substansi Analisis Dampak Lingkungan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta Anjas Wulansari di sela pemeriksaan di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Pada kegiatan tersebut, pihaknya melakukan inspeksi kesehatan lingkungan di dalam Terminal Tirtonadi maupun di gerainya.
"Kami lihat faktor risikonya, mulai dari kesediaan tempat cuci tangan, kesediaan tempat sampah," katanya.
Selain itu, pada inspeksi tersebut para petugas juga mengambil sampel makanan dan minuman serta usap alat dan usap tangan menjamah. Ia mengatakan tujuan usap alat dan usap tangan menjamah karena untuk memastikan ada atau tidaknya bakteri di situ.
"Apakah ada bakteri yang ada di sana, di tangan penjamah makanannya dan di alat makan. Harapannya tidak ada, ya, biar tidak terjadi keracunan atau penyakit yang didapat dari situ," katanya.
Sedangkan dari sisi sampel makanan juga dilakukan pemeriksaan bakteriologi dan kimia, salah satunya untuk memeriksa apakah ada bakteri E.coli. Selain itu, secara kimia untuk mengetahui apakah makanan yang dijual di dalam terminal mengandung formalin dan boraks.
Sementara itu, dikatakannya, hasil dari pemeriksaan tersebut akan dilaporkan melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta dan Puskesmas. Selanjutnya, pembinaan pedagang bisa melalui DKK Surakarta dan Puskesmas.
"Nanti hasil dari pemeriksaan tetap kami akan cek di laboratorium, hasilnya dalam bentuk sertifikat hasil uji, kami sampaikan melalui Dinas Kesehatan karena ini wilayah binaan Dinas Kesehatan. Selanjutnya, Puskesmas koordinasi dengan terminal untuk pembinaannya seperti apa," katanya.
Terkait hal itu, Pengawas Satuan Pelayanan (Wassatpel) Terminal Tipe A Tirtonadi Bandiyono berharap pengelola terminal dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat yang melakukan perjalanan melalui Terminal Tirtonadi Solo.
"Selain itu, kami juga bisa memberikan jaminan kesehatan ataupun makanan yang dikonsumsi higienis, sehat, bersih, dan layak dikonsumsi," katanya.*
Baca juga: Adi Soemarmo siapkan posko hadapi lonjakan penumpang jelang Natal