Semarang (ANTARA) - Kepercayaan menjadi modal utama dalam merintis bisnis dari nol termasuk bagi generasi muda, kata CO Founder PT Juma Berlian Group Susi Susanti Ginting dalam sebuah seminar Youth Entrepreneur yang dalam kesempatan tersebut membagikan pengalaman tentang tips dan trik pengalaman dirinya saat memulai usaha.
"Modal yang paling utama dalam memulai usaha itu bukan uang, tetapi kepercayaan dari orang lain serta tekad yang kuat untuk memulai usaha dari nol hingga menuai hasil," kata Susi pada kegiatan yang berlangsung bertajuk Yang Muda, Yang Berkarya di Sumut, Minggu (17/12).
Susi menjelaskan dengan modal kepercayaan yang besar, maka modal lainnya seperti materi ataupun uang tentu akan mengikuti dan untuk mendapatkan kepercayaan dalam memulai usaha harus ada good attitude yang tertanam dari masing masing pemuda.
Susi menjelaskan ilmu yang ia bagikan tidak serta merta hanya sekali pertemuan langsung secara instan seluruh peserta jadi pengusaha sukses karena dibutuhkan proses.
"Pemuda bisa benar-benar mendapatkan wawasan praktis untuk merintis usaha. Saya siap untuk menjadi fasilitator untuk melakukan kegiatan yang berkelanjutan dari seminar ini,” katanya.
Jumlah wirausaha Indonesia masih sangat terbatas atau sekira 3,18 persen, jauh tertinggal dari Singapura 8,76 persen, Thailand 4,26 persen, dan Malaysia 4,74 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), statistik pemuda Indonesia yang menjadi pengusaha memang mengalami peningkatan dan masih jauh dari yang diharapkan. Sepanjang tahun 2022 ada sekitar 19,48 persen pemuda di Indonesia yang menjadi wirausaha. Angka ini meningkat sebesar 1,02 persen dari tahun sebelumnya 18,46 persen.
Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting yang hadir pada kegiatan tersebut mengapresiasi penyelenggaraan Seminar Youth Entrepreneur karena jika dilaksanakan berkelanjutan bisa menambah jumlah pengusaha muda di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
“Dari acara ini anak muda bisa mengetahui peluang untuk berwirausaha. Membantu mereka memahami apa yang harus dilakukan untuk memulai bisnis. Semakin banyaknya anak muda yang berwirausaha maka angka pengangguran akan terus berkurang," katanya.
Entrepreuner
Ketua Penyelenggara Susiko Loipebina Ginting menambahkan kegiatan dilaksanakan oleh Komunitas ARON KARO bekerja sama dengan PT Juma Berlian Group tersebut dihadiri ratusan peserta dari berbagai elemen. Antara lain Karang Taruna, GP Ansor, PEMUDA Gereja, OMK Katolik, Persatuan Disabilitas, pelaku usaha Pemula, dan perwakilan pemuda di Kabupaten Karo.
“Kami ingin mendorong generasi muda agar semakin optimis dalam memulai dan mengembangkan usaha. Pertumbuhan jumlah pelaku usaha yang pesat diyakini akan membantu menambah lapangan kerja. Peran generasi muda yang bermental pengusaha sangat diharapkan ikut berkontribusi untuk perekonomian nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045," tutupnya.
"Modal yang paling utama dalam memulai usaha itu bukan uang, tetapi kepercayaan dari orang lain serta tekad yang kuat untuk memulai usaha dari nol hingga menuai hasil," kata Susi pada kegiatan yang berlangsung bertajuk Yang Muda, Yang Berkarya di Sumut, Minggu (17/12).
Susi menjelaskan dengan modal kepercayaan yang besar, maka modal lainnya seperti materi ataupun uang tentu akan mengikuti dan untuk mendapatkan kepercayaan dalam memulai usaha harus ada good attitude yang tertanam dari masing masing pemuda.
Susi menjelaskan ilmu yang ia bagikan tidak serta merta hanya sekali pertemuan langsung secara instan seluruh peserta jadi pengusaha sukses karena dibutuhkan proses.
"Pemuda bisa benar-benar mendapatkan wawasan praktis untuk merintis usaha. Saya siap untuk menjadi fasilitator untuk melakukan kegiatan yang berkelanjutan dari seminar ini,” katanya.
Jumlah wirausaha Indonesia masih sangat terbatas atau sekira 3,18 persen, jauh tertinggal dari Singapura 8,76 persen, Thailand 4,26 persen, dan Malaysia 4,74 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), statistik pemuda Indonesia yang menjadi pengusaha memang mengalami peningkatan dan masih jauh dari yang diharapkan. Sepanjang tahun 2022 ada sekitar 19,48 persen pemuda di Indonesia yang menjadi wirausaha. Angka ini meningkat sebesar 1,02 persen dari tahun sebelumnya 18,46 persen.
Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting yang hadir pada kegiatan tersebut mengapresiasi penyelenggaraan Seminar Youth Entrepreneur karena jika dilaksanakan berkelanjutan bisa menambah jumlah pengusaha muda di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
“Dari acara ini anak muda bisa mengetahui peluang untuk berwirausaha. Membantu mereka memahami apa yang harus dilakukan untuk memulai bisnis. Semakin banyaknya anak muda yang berwirausaha maka angka pengangguran akan terus berkurang," katanya.
Entrepreuner
Ketua Penyelenggara Susiko Loipebina Ginting menambahkan kegiatan dilaksanakan oleh Komunitas ARON KARO bekerja sama dengan PT Juma Berlian Group tersebut dihadiri ratusan peserta dari berbagai elemen. Antara lain Karang Taruna, GP Ansor, PEMUDA Gereja, OMK Katolik, Persatuan Disabilitas, pelaku usaha Pemula, dan perwakilan pemuda di Kabupaten Karo.
“Kami ingin mendorong generasi muda agar semakin optimis dalam memulai dan mengembangkan usaha. Pertumbuhan jumlah pelaku usaha yang pesat diyakini akan membantu menambah lapangan kerja. Peran generasi muda yang bermental pengusaha sangat diharapkan ikut berkontribusi untuk perekonomian nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045," tutupnya.