Magelang (ANTARA) - Sebanyak 1.530 wirausaha baru Kota Magelang, Jawa Tengah, diwisuda untuk menekan tingkat pengangguran dan kemiskinan di wilayah tersebut.
"Kami apresiasi Pemkot Magelang yang telah konsisten melakukan inovasi perluasan kesempatan kerja melalui penciptaan wirausaha baru yang tentu saja berdampak positif bagi menurunkan pengangguran dan kemiskinan," kata Wali Kota Magelang M. Nur Aziz di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan, sejauh ini Kota Magelang merupakan satu-satunya daerah di Jateng yang mengadakan wisuda wirausaha. Bahkan, Pemerintah Provinsi Jateng juga belum pernah melakukan program serupa. Pelatihan hingga wisuda wirausaha melibatkan masyarakat semua usia.
"Ada generasi muda, setengah tua dan tua semua diberi kesempatan oleh Pemkot Magelang untuk berusaha dan meningkatkan kesejahteraan. Program ini menjadi strategi yang diharapkan dapat mengantisipasi pertumbuhan angka kemiskinan dan pengangguran. Ini jadi bekal masyarakat agar mampu bekerja atau berwirausaha secara mandiri," katanya.
Menurut dia, wisuda wirausaha tidak sekadar formalitas. Pemkot Magelang akan terus mendampingi dan memfasilitasi agar berkembang. Sebelum diwisuda mereka mendapat pelatihan seperti menjahit, tata boga, perbengkelan, tata rias, barista, desain grafis, marketing online, pertukangan, service HP, barbershop dan sebagainya.
"Tujuan SDGs adalah menciptakan lapangan kerja yang layak. Wisuda ini tidak sekadar formalitas tapi akan didampingi betul. Kita buka Alun-Alun Magelang, Tidar Dudan agar jenengan bisa buka lapak di sana," katanya.
Ia berharap seluruh wisudawan, dari batch 1 sampai 3, bergerak semua. Dengan demikian pengangguran di Kota Magelang tuntas. Mereka juga diharapkan memberikan manfaat atau lapangan kerja baru bagi sekitarnya.
Kepala Disnaker Kota Magelang, Wawan Setiadi menambahkan, wisuda batch 3 berjumlah 530 orang, dengan demikian ada total 1.530 (batch 1 dan 2). Kegiatan ini merupakan program Disnaker dalam upaya mendukung kegiatan program Rodanya Mas Bagia dan Magelang Keren.
"Tujuan program ini untuk menekan angka pengangguran terbuka. Pada saat pandemi COVID-19 ada 8,73 persen, tahun 2022 turun jadi 6,71 persen, dan tahun ini turun 1,6 persen atau di level 5,25 (3.300 orang)," katanya.
Capaian tersebut menjadikan Kota Magelang mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jateng sebagai daerah dengan penurunan angka pengangguran terbuka terbaik se-Jateng.
"Kami apresiasi Pemkot Magelang yang telah konsisten melakukan inovasi perluasan kesempatan kerja melalui penciptaan wirausaha baru yang tentu saja berdampak positif bagi menurunkan pengangguran dan kemiskinan," kata Wali Kota Magelang M. Nur Aziz di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan, sejauh ini Kota Magelang merupakan satu-satunya daerah di Jateng yang mengadakan wisuda wirausaha. Bahkan, Pemerintah Provinsi Jateng juga belum pernah melakukan program serupa. Pelatihan hingga wisuda wirausaha melibatkan masyarakat semua usia.
"Ada generasi muda, setengah tua dan tua semua diberi kesempatan oleh Pemkot Magelang untuk berusaha dan meningkatkan kesejahteraan. Program ini menjadi strategi yang diharapkan dapat mengantisipasi pertumbuhan angka kemiskinan dan pengangguran. Ini jadi bekal masyarakat agar mampu bekerja atau berwirausaha secara mandiri," katanya.
Menurut dia, wisuda wirausaha tidak sekadar formalitas. Pemkot Magelang akan terus mendampingi dan memfasilitasi agar berkembang. Sebelum diwisuda mereka mendapat pelatihan seperti menjahit, tata boga, perbengkelan, tata rias, barista, desain grafis, marketing online, pertukangan, service HP, barbershop dan sebagainya.
"Tujuan SDGs adalah menciptakan lapangan kerja yang layak. Wisuda ini tidak sekadar formalitas tapi akan didampingi betul. Kita buka Alun-Alun Magelang, Tidar Dudan agar jenengan bisa buka lapak di sana," katanya.
Ia berharap seluruh wisudawan, dari batch 1 sampai 3, bergerak semua. Dengan demikian pengangguran di Kota Magelang tuntas. Mereka juga diharapkan memberikan manfaat atau lapangan kerja baru bagi sekitarnya.
Kepala Disnaker Kota Magelang, Wawan Setiadi menambahkan, wisuda batch 3 berjumlah 530 orang, dengan demikian ada total 1.530 (batch 1 dan 2). Kegiatan ini merupakan program Disnaker dalam upaya mendukung kegiatan program Rodanya Mas Bagia dan Magelang Keren.
"Tujuan program ini untuk menekan angka pengangguran terbuka. Pada saat pandemi COVID-19 ada 8,73 persen, tahun 2022 turun jadi 6,71 persen, dan tahun ini turun 1,6 persen atau di level 5,25 (3.300 orang)," katanya.
Capaian tersebut menjadikan Kota Magelang mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jateng sebagai daerah dengan penurunan angka pengangguran terbuka terbaik se-Jateng.