Solo (ANTARA) - Politisi senior asal Kota Solo, Jawa Tengah Kusrahardjo menyebut Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mempunyai bekal yang cukup untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Ditemui di Solo, Jawa Tengah, Kamis mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Surakarta ini mengaku pengalaman Gibran sebagai kepala daerah menjadi modal yang cukup untuk maju ke kontestasi yang lebih tinggi lagi.
Politisi berusia 80 tahun ini mengatakan Gibran sudah disiapkan menjadi seorang pemimpin besar. Menurut dia, hal itu wajar dilakukan oleh setiap orang tua kepada anaknya.
"Kalau Gibran anaknya presiden, pasti dididik untuk jadi penerus. Jangan bilang nepotisme. Itu hanya dikembangkan saja. Wajar saja seorang Jokowi mendidik anaknya untuk jadi penerus," katanya.
Ia mengatakan Partai Golkar sendiri sudah memperlihatkan dukungannya kepada Gibran sejak ia maju untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surakarta.
"Kami sudah mendukung Mas Gibran sejak 3 Januari 2020, bahkan sebelum Gibran mendapat rekomendasi dari PDIP," katanya.
Terkait dengan Gibran yang mencalonkan diri sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto, dikatakannya, merupakan hal yang baik.
"Capresnya adalah Prabowo Subianto, beliau tentara. Dasarnya dididik menjadi pejuang, jadi saya sebagai masyarakat kalau tentara kuat itu ayem atine (hatinya tenang)," katanya.
Sementara itu, disinggung mengenai Gibran yang tak segera masuk sebagai kader Partai Golkar, menurut dia bukan menjadi sebuah masalah.
"Masuk partai tidak boleh dipaksa, harus dengan satu keinginan," katanya.
Selain memberikan harapan yang baik kepada pasangan Prabowo-Gibran, ia juga berharap agar Partai Golkar kembali memperoleh masa kejayaannya seperti dulu.
"Roda itu berputar, insya Allah besok Golkar di atas lagi karena rakyat itu melihat. Insya Allah optimistis," katanya.
Ditemui di Solo, Jawa Tengah, Kamis mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Surakarta ini mengaku pengalaman Gibran sebagai kepala daerah menjadi modal yang cukup untuk maju ke kontestasi yang lebih tinggi lagi.
Politisi berusia 80 tahun ini mengatakan Gibran sudah disiapkan menjadi seorang pemimpin besar. Menurut dia, hal itu wajar dilakukan oleh setiap orang tua kepada anaknya.
"Kalau Gibran anaknya presiden, pasti dididik untuk jadi penerus. Jangan bilang nepotisme. Itu hanya dikembangkan saja. Wajar saja seorang Jokowi mendidik anaknya untuk jadi penerus," katanya.
Ia mengatakan Partai Golkar sendiri sudah memperlihatkan dukungannya kepada Gibran sejak ia maju untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surakarta.
"Kami sudah mendukung Mas Gibran sejak 3 Januari 2020, bahkan sebelum Gibran mendapat rekomendasi dari PDIP," katanya.
Terkait dengan Gibran yang mencalonkan diri sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto, dikatakannya, merupakan hal yang baik.
"Capresnya adalah Prabowo Subianto, beliau tentara. Dasarnya dididik menjadi pejuang, jadi saya sebagai masyarakat kalau tentara kuat itu ayem atine (hatinya tenang)," katanya.
Sementara itu, disinggung mengenai Gibran yang tak segera masuk sebagai kader Partai Golkar, menurut dia bukan menjadi sebuah masalah.
"Masuk partai tidak boleh dipaksa, harus dengan satu keinginan," katanya.
Selain memberikan harapan yang baik kepada pasangan Prabowo-Gibran, ia juga berharap agar Partai Golkar kembali memperoleh masa kejayaannya seperti dulu.
"Roda itu berputar, insya Allah besok Golkar di atas lagi karena rakyat itu melihat. Insya Allah optimistis," katanya.