Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz memberikan motivasi kepada para anggota Purnapaskibraka 2022 yang telah selesai menunaikan tugas mengibarkan dan menurunkan duplikat bendera pusaka pada Upacara HUT Ke-58 RI di daerah tersebut.

"Setelah jadi Paskibraka kalian harus buat kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat. Itu wujud mencintai bangsa dan negara. Terlebih Kota Magelang ini dikenal sebagai kota militer. Harus disiplin. Jangan sampai setelah Paskibraka tidak tahu mau apa, apalagi sudah dilantik jadi Purnapaskibraka," kata dia dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang terkait dengan pengangkatan Purnapaskibraka Duta Pancasila di Magelang, Senin.

Ia menjelaskan Purnapaskibraka harus terus menjaga kedisiplinan dan berkontribusi melalui kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kegiatan-kegiatan itu, katanya, dapat dilakukan sesuai dengan bidang masing-masing dan dimulai dari tingkat RT/RW, lewat pendidikan formal maupun nonformal, dan lainnya. 

Ia menilai Purnapaskibraka telah memiliki bekal kepemimpinan yang baik untuk terjun di berbagai profesi dan kegiatan masyarakat.

"Kalian adalah orang-orang pilihan. 'Leadership' (kepemimpinan) harus kuat. Jangan jadi 'follower' (pengikut)," katanya.

Pengangkatan Purnapaskibraka Duta Pancasila diinisiasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Magelang. Mereka diangkat langsung oleh Direktur Pengendalian Ideologi Pancasila Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mukhammad Fahrurozi.

Fahrurozi mengatakan setelah sukses bertugas mengibarkan dan menurunkan duplikat bendera pusaka, tugas Purnapaskibraka belum selesai. 

Mereka, kata dia, harus menunjukkan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.

"Hari ini Purnapaskibraka telah ditetapkan sebagai Duta Pancasila. Penetapan ini bermakna bahwa Purnapaskibraka wajib memegang teguh konsensus terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.

Purnapaskibraka akan menjadi teladan untuk mengarusutamakan Pancasila dalam aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024