Solo (ANTARA) - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah menyebut sejarah pemimpin besar di Indonesia dikawal oleh wali dan kiai.
"Joko Tingkir jadi Sultan Hadiwijaya berhasil karena dikawal Sunan Kalijaga, Raden Patah dikawal Walisongo, termasuk pak Jokowi dikawal oleh kiai-kiai," katanya saat mengunjungi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu.
Oleh karena itu, ia mengaku tidak setuju dengan ungkapan agar kiai tidak perlu berurusan dengan politik.
"Kalau ada yang mengatakan kiai nggak usah ngurusi politik, ngurusi ngaji saja. Itu salah. Ini bahasa yang sengaja disampaikan oleh orang fasik agar dekat dengan politikus. Kiai saya dorong dengan siapapun," katanya.
Oleh karena itu, ia mengatakan selama ini aktif menjalin komunikasi dengan para kiai, termasuk Gerakan Kiai Kampung yang dia dirikan.
"Setiap zona saya kumpulkan 1.000 kiai. Ini jauh sebelum hajatan pilpres. Kebetulan ini bisa kami komunikasikan dengan mas Gibran," katanya.
Ia mengatakan salah satu program pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka adalah memberikan perhatian kepada para kiai, termasuk kiai kampung yang selama ini jarang tersentuh.
"Kiai kampung kalau saya mengistilahkan seperti tentara angkatan darat bagian infanteri, jadi kiai yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Dalam hal ini sebagai garda terdepan untuk menjaga keberlangsungan akidah ahli sunnah wal jamaah," katanya.
Meski demikian, ia tidak ingin para kiai kampung ini merasa dimanfaatkan sekadar untuk hajatan pemilihan presiden, pilkada, pileg.
Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan membuat semacam kepengurusan agar hubungan yang baik dapat terus terjaga, yakni tidak hanya berlangsung sampai kampanye berakhir tapi seterusnya.
"Ke depan ketika mas Prabowo, mas Gibran sesuai yang kami doakan bisa jumeneng, kiai-kiai ini yang kami minta memberikan masukan," katanya.
Baca juga: Gus Miftah akan gelar kajian kebangsaan lebih besar di Solo
"Joko Tingkir jadi Sultan Hadiwijaya berhasil karena dikawal Sunan Kalijaga, Raden Patah dikawal Walisongo, termasuk pak Jokowi dikawal oleh kiai-kiai," katanya saat mengunjungi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu.
Oleh karena itu, ia mengaku tidak setuju dengan ungkapan agar kiai tidak perlu berurusan dengan politik.
"Kalau ada yang mengatakan kiai nggak usah ngurusi politik, ngurusi ngaji saja. Itu salah. Ini bahasa yang sengaja disampaikan oleh orang fasik agar dekat dengan politikus. Kiai saya dorong dengan siapapun," katanya.
Oleh karena itu, ia mengatakan selama ini aktif menjalin komunikasi dengan para kiai, termasuk Gerakan Kiai Kampung yang dia dirikan.
"Setiap zona saya kumpulkan 1.000 kiai. Ini jauh sebelum hajatan pilpres. Kebetulan ini bisa kami komunikasikan dengan mas Gibran," katanya.
Ia mengatakan salah satu program pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka adalah memberikan perhatian kepada para kiai, termasuk kiai kampung yang selama ini jarang tersentuh.
"Kiai kampung kalau saya mengistilahkan seperti tentara angkatan darat bagian infanteri, jadi kiai yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Dalam hal ini sebagai garda terdepan untuk menjaga keberlangsungan akidah ahli sunnah wal jamaah," katanya.
Meski demikian, ia tidak ingin para kiai kampung ini merasa dimanfaatkan sekadar untuk hajatan pemilihan presiden, pilkada, pileg.
Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan membuat semacam kepengurusan agar hubungan yang baik dapat terus terjaga, yakni tidak hanya berlangsung sampai kampanye berakhir tapi seterusnya.
"Ke depan ketika mas Prabowo, mas Gibran sesuai yang kami doakan bisa jumeneng, kiai-kiai ini yang kami minta memberikan masukan," katanya.
Baca juga: Gus Miftah akan gelar kajian kebangsaan lebih besar di Solo