Semarang (ANTARA) - Universitas Diponegoro melalui Proyek Iptek bagi Desa Binaan Undip atau IDBU memimpin perubahan guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi di masyarakat dan pelaku UMKM di Desa Kataan, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

Proyek ini diketuai oleh Dr. Susiana Purwantisari, M.Si., dan melibatkan sejumlah anggota tim, termasuk Dr. Siti Nur Jannah, S.Si., M.Si., Hermawan Dwi Ariyanto, ST., M.Sc., Ph.D., serta Budi Setiyana, Ir. MT.

Di banyak wilayah perdesaan di Indonesia, pengawetan makanan adalah tantangan serius, dan hasil pertanian sering kali terbuang karena petani kesulitan mengawetkannya.

Untuk mengatasi masalah ini, Undip melalui program IDBU merancang solusi inovatif dengan menciptakan alat pirolisis ramah lingkungan. Alat ini mampu menghasilkan asap cair Grade 1 dan 2, yang merupakan pengawet makanan efektif dan aman dengan sifat antimikroba yang membantu memperlambat pertumbuhan bakteri, menjaga kesegaran makanan lebih lama, serta meningkatkan rasa dan aroma makanan.

Sebagai langkah tindak lanjut, Tim IDBU mengirim 12 mahasiswa dari berbagai jurusan dalam program KKN-T (Kuliah Kerja Nyata Tematik) untuk mensosialisasikan penggunaan alat pirolisis dan aplikasi produk jadi di Desa Kataan. Alat pirolisis diserahkan secara simbolis kepada Agus Mawardi, seorang petani dan Ketua UMKM Ngudi Makmur I.
 

Cara kerja 

Alat pirolisis bekerja dengan menghasilkan asap cair dari berbagai bahan biomassa seperti tempurung kelapa, sekam padi, dan batang tembakau melalui proses pirolisis, kondensasi, dan fermentasi. Asap cair ini kemudian dibagi menjadi dua grade, yaitu Grade 1 untuk pengawetan makanan siap saji dan Grade 2 untuk pengawetan bahan makanan mentah. Selain itu, sisa produksi asap cair juga dapat digunakan sebagai pengawet kayu dengan merendam kayu tersebut.
 

Berdmpak positif 

Pemanfaatan asap cair Grade 1 dan 2 memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat di Desa Kataan. Alat pirolisis ini membantu petani mengawetkan hasil panen dengan lebih efisien, mengurangi pemborosan makanan, menciptakan peluang bisnis baru, dan lapangan kerja lokal.

Agus Mawardi, Ketua UMKM Ngudi Makmur I, sangat antusias tentang manfaat alat pirolisis ini dan berharap agar alat ini dapat diproduksi massal untuk meningkatkan pendapatan anggota dan masyarakat setempat.

Artikel ini merupakan hasil dari liputan pribadi – 8 Oktober 2023 pukul 13.00 – Desa Kataan, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung – Tegar Pratama Kayong Wardana (Tim KKN-T Desa Kataan Universitas Diponegoro 2023) dan dosen pembimbing Dr. Susiana Purwantisari, M.Si. ***


Pewarta : ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024