Kudus (ANTARA) - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dinilai bisa dijadikan contoh implementasi kurikulum merdeka, karena 44 lembaga PAUD di daerah itu telah menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan pendekatan inquiry based learning (IBL).
"Sebelumnya, 44 lembaga PAUD di Kudus mendapatkan pelatihan pembelajaran berbasis inkuiri yang berlangsung sejak tahun 2017 kerja sama dengan Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus. Pelatihan yang dilakukan Djarum Foundation ini sangat menginspirasi, sehingga bisa dicontoh oleh PAUD-PAUD lainnya," kata Ketua III Pengurus Pusat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Nila Kusumaningtyas saat menjadi pembicara pada "Lokakarya Pendidikan Anak Usia Dini: Guru Mahir Berinkuiri" di Wisma Djarum Kudus, Minggu.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dr. Irma Yuliantina, M.Pd., sebagai Tim Pengembang Kurikulum Merdeka di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan perwakilan dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
Irma Yuliantina, Tim Pengembang Kurikulum Merdeka Kemendikbudristek dan Kementerian Agama Republik Indonesia menambahkan pelatihan tersebut, dalam rangka memantapkan penerapan kurikulum merdeka, karena selama ini para guru hanya mengikutinya melalui platform merdeka belajar secara daring, sehingga masih ada yang belum memahami secara keseluruhan.
"Sebagai pengembang modul kurikulum merdeka di Kemendikbudristek, sebenarnya kegiatan seperti ini yang harusnya dijalankan dan ini sejalan dengan yang dikembangkan oleh Djarum Foundation," ujarnya.
Menurut dia, guru-guru di Kudus sangat beruntung, karena difasilitasi pelatihan untuk memantapkan penerapan kurikulum merdeka, sehingga tidak ada lagi kebingungan dari para pengajar. Perusahaan lain juga diharapkan bisa membantu pemerintah memfasilitasi pelatihan kurikulum merdeka.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya ke lima sekolah PAUD untuk melihat kebutuhan guru terkait kurikulum merdeka, karena sebelumnya mereka sudah mendapatkan pelatihan dengan pendekatan IBL, sehingga sudah menguasai.
Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad menambahkan kurikulum merdeka diterapkan dalam pembelajaran PAUD di Kabupaten Kudus mulai tahun ajaran 2022/2023. Implementasinya menggunakan pendekatan IBL pada 44 lembaga PAUD yang ada di daerah itu.
"Melalui pendekatan IBL, para siswa diajak untuk melakukan eksplorasi tentang topik yang sedang dibahas. Mereka didorong untuk dapat berpikir kritis dan dapat memecahkan masalah terhadap projek yang mereka rancang," ujarnya.
Guna menyiapkan guru-guru PAUD agar semakin menguasai metode pembelajaran berbasis inkuiri, maka diselenggarakan "Lokakarya Pendidikan Anak Usia Dini: Guru Mahir Berinkuiri" selama dua hari pada 11-12 November 2023, yang diikuti oleh 54 guru dari 44 PAUD binaan.
"Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Program AJARI (Aku Pembelajar Inkuiri) yang telah aktif memberikan pelatihan pembelajaran berbasis inkuiri pada PAUD sejak tahun 2017 kerja sama dengan Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus," ujarnya.
Narasumber yang dihadirkan membahas implementasi kurikulum merdeka, penyusunan perencanaan pembelajaran, penataan lingkungan bermain, dukungan guru dalam proses pembelajaran, praktik pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri, dan asesmen pembelajaran.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas guru dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah, karena guru PAUD berperan penting sebagai pelaku implementasi kurikulum merdeka dalam mencetak generasi emas.
"Sebelumnya, 44 lembaga PAUD di Kudus mendapatkan pelatihan pembelajaran berbasis inkuiri yang berlangsung sejak tahun 2017 kerja sama dengan Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus. Pelatihan yang dilakukan Djarum Foundation ini sangat menginspirasi, sehingga bisa dicontoh oleh PAUD-PAUD lainnya," kata Ketua III Pengurus Pusat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Nila Kusumaningtyas saat menjadi pembicara pada "Lokakarya Pendidikan Anak Usia Dini: Guru Mahir Berinkuiri" di Wisma Djarum Kudus, Minggu.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dr. Irma Yuliantina, M.Pd., sebagai Tim Pengembang Kurikulum Merdeka di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan perwakilan dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
Irma Yuliantina, Tim Pengembang Kurikulum Merdeka Kemendikbudristek dan Kementerian Agama Republik Indonesia menambahkan pelatihan tersebut, dalam rangka memantapkan penerapan kurikulum merdeka, karena selama ini para guru hanya mengikutinya melalui platform merdeka belajar secara daring, sehingga masih ada yang belum memahami secara keseluruhan.
"Sebagai pengembang modul kurikulum merdeka di Kemendikbudristek, sebenarnya kegiatan seperti ini yang harusnya dijalankan dan ini sejalan dengan yang dikembangkan oleh Djarum Foundation," ujarnya.
Menurut dia, guru-guru di Kudus sangat beruntung, karena difasilitasi pelatihan untuk memantapkan penerapan kurikulum merdeka, sehingga tidak ada lagi kebingungan dari para pengajar. Perusahaan lain juga diharapkan bisa membantu pemerintah memfasilitasi pelatihan kurikulum merdeka.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya ke lima sekolah PAUD untuk melihat kebutuhan guru terkait kurikulum merdeka, karena sebelumnya mereka sudah mendapatkan pelatihan dengan pendekatan IBL, sehingga sudah menguasai.
Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad menambahkan kurikulum merdeka diterapkan dalam pembelajaran PAUD di Kabupaten Kudus mulai tahun ajaran 2022/2023. Implementasinya menggunakan pendekatan IBL pada 44 lembaga PAUD yang ada di daerah itu.
"Melalui pendekatan IBL, para siswa diajak untuk melakukan eksplorasi tentang topik yang sedang dibahas. Mereka didorong untuk dapat berpikir kritis dan dapat memecahkan masalah terhadap projek yang mereka rancang," ujarnya.
Guna menyiapkan guru-guru PAUD agar semakin menguasai metode pembelajaran berbasis inkuiri, maka diselenggarakan "Lokakarya Pendidikan Anak Usia Dini: Guru Mahir Berinkuiri" selama dua hari pada 11-12 November 2023, yang diikuti oleh 54 guru dari 44 PAUD binaan.
"Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Program AJARI (Aku Pembelajar Inkuiri) yang telah aktif memberikan pelatihan pembelajaran berbasis inkuiri pada PAUD sejak tahun 2017 kerja sama dengan Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus," ujarnya.
Narasumber yang dihadirkan membahas implementasi kurikulum merdeka, penyusunan perencanaan pembelajaran, penataan lingkungan bermain, dukungan guru dalam proses pembelajaran, praktik pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri, dan asesmen pembelajaran.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas guru dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah, karena guru PAUD berperan penting sebagai pelaku implementasi kurikulum merdeka dalam mencetak generasi emas.