Jepara (ANTARA) - Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta  mengatakan kabupaten tersebut kini memiliki tiga pahlawan nasional seiring rencana ditetapkannya Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo.

"Dua pahlawan nasional yang berasal dari Kabupaten Jepara yakni dr Cipto Mangunkusumo dan pahlawan emansipasi wanita RA Kartini," ujarnya di Jepara, Jumat. 

Ratu Kalinyamat, kata dia, rencananya ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada hari ini (10/11) di Istana Negara, bertepatan dengan Hari Pahlawan. 

Pengusulan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional, lanjutnya, membutuhkan perjuangan dan waktu yang lama. Pada awal diusulkan tahun 2007 belum membuahkan hasil. Kemudian tahun 2018 dilakukan riset kembali.

Selanjutnya diusulkan kembali tahun 2020 dengan melengkapi kekurangan yang dialami pada pengusulan sebelumnya dan berhasil. 

Penetapan sebagai pahlawan nasional dikuatkan dengan keluarnya surat Sekretaris Militer Presiden, Kementerian Sekretariat Negara RI Nomor R-09/KSN/SM/GT.02.00/11/2023 tertanggal 3 November 2023.

"Dengan demikian Kabupaten Jepara memiliki dua perempuan pahlawan. Kami meminta generasi muda di Kabupaten Jepara, khususnya perempuan untuk mengejar cita-cita setinggi-tingginya serta tangguh dan tak kenal menyerah, seperti sosok dua perempuan pahlawan dari Jepara," ujarnya.

Jika sebelumnya, kata dia, berjuang harus mengangkat senjata untuk mengusir penjajah, maka sekarang perjuangan perlu terus dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dengan dukungan fasilitas yang sangat lengkap untuk memajukan Kabupaten Jepara menjadi lebih baik.

Dalam rangka mensyukuri penetapan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional, Pemkab Jepara berencana melakukan pawai penyambutan kedatangan rombongan yang menghadiri penetapan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan pulang ke Jepara hingga Pendopo Kabupaten Jepara. Kemudian dilanjutkan dengan pengajian terbuka untuk umum.

Ratu Kalinyamat atau Ratna Kencana merupakan putri Pangeran Trenggana dan cucu Raden Patah, Sultan Demak pertama.

Setelah suaminya meninggal, Ratu Kalinyamat menggantikan Pangeran Hadiri sebagai raja di Jepara. Selama masa kekuasaannya, Jepara semakin berkembang menjadi bandar terbesar di Pantai Utara Jawa dan memiliki armada laut yang besar serta kuat.

Berkat kepemimpinannya, Jepara juga menjadi kerajaan bahari dan rakyatnya hidup dengan mengandalkan hasil laut sebagai sumber mata pencaharian utama. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024