Purwokerto (ANTARA) - Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melakukan pengecekan terhadap wahana berisiko tinggi yang disediakan oleh beberapa usaha pariwisata maupun destinasi wisata di wilayah itu.
"Pengecekan telah kami mulai hari Rabu (1/11) untuk menindaklanjuti instruksi Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro," kata Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Setia Rahendra di Purwokerto, Banyumas, Kamis.
Pada hari pertama, kata dia, Tim Dinporabudpar memeriksa wahana jembatan kaca (selfie deck) yang berlokasi di Taman Langit, Desa Kebumen, Kecamatan Baturraden, dan Safari See to Sky di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang.
Menurut dia, kunjungan lapangan dan pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan wahana yang menggunakan material kaca pada masing-masing lokasi sudah ditutup untuk sementara.
Selain itu, kata dia, tim juga menyampaikan informasi kepada pengelola usaha pariwisata untuk senantiasa mematuhi peraturan dan standar keamanan yang ditentukan.
"Total ada sekitar 70 destinasi wisata yang akan ditinjau. Selanjutnya akan dilakukan pengawasan terhadap seluruh usaha pariwisata di Kabupaten Banyumas," katanya.
Setia mengatakan pengawasan tersebut akan dilakukan oleh Tim Pengawas Standar Usaha Pariwisata yang terdiri atas Dinporabudpar dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas.
Sebelumnya Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan pihaknya menutup sementara seluruh wahana jembatan kaca dan wahana berisiko tinggi lainnya pasca-insiden jembatan kaca The Geong di Limpakuwus yang menyebabkan seorang wisatawan meninggal dunia dan satu orang lainnya luka-luka akibat terjatuh setelah kaca yang diinjak pecah.
"Kami bicara tentang pengelolaan ke depan saja. Jadi, pertama memang sebelum ada audit dan sertifikasi layak untuk tempat wisata, kami tutup dulu semuanya, besok Rabu (1/11) kami bentuk tim," katanya di Purwokerto, Selasa (31/10).
Setelah terbentuk, kata dia, tim akan langsung bekerja untuk melakukan audit terhadap seluruh wahana jembatan kaca dan sejenisnya hingga dinyatakan layak digunakan, terutama dari sisi keselamatan.
"Kami akan bergerak cepat, mudah-mudahan dalam satu-dua bulan ke depan semuanya sudah selesai audit dan boleh buka," katanya.
Ia mengajak semua pihak untuk tidak membicarakan jembatan kaca The Geong yang diketahui tidak berizin, karena saat ini yang paling utama adalah memperbaiki semuanya demi kebaikan ke depan.
Baca juga: Pemkab Banyumas tutup sementara seluruh wisata jembatan kaca
"Pengecekan telah kami mulai hari Rabu (1/11) untuk menindaklanjuti instruksi Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro," kata Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Setia Rahendra di Purwokerto, Banyumas, Kamis.
Pada hari pertama, kata dia, Tim Dinporabudpar memeriksa wahana jembatan kaca (selfie deck) yang berlokasi di Taman Langit, Desa Kebumen, Kecamatan Baturraden, dan Safari See to Sky di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang.
Menurut dia, kunjungan lapangan dan pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan wahana yang menggunakan material kaca pada masing-masing lokasi sudah ditutup untuk sementara.
Selain itu, kata dia, tim juga menyampaikan informasi kepada pengelola usaha pariwisata untuk senantiasa mematuhi peraturan dan standar keamanan yang ditentukan.
"Total ada sekitar 70 destinasi wisata yang akan ditinjau. Selanjutnya akan dilakukan pengawasan terhadap seluruh usaha pariwisata di Kabupaten Banyumas," katanya.
Setia mengatakan pengawasan tersebut akan dilakukan oleh Tim Pengawas Standar Usaha Pariwisata yang terdiri atas Dinporabudpar dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas.
Sebelumnya Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan pihaknya menutup sementara seluruh wahana jembatan kaca dan wahana berisiko tinggi lainnya pasca-insiden jembatan kaca The Geong di Limpakuwus yang menyebabkan seorang wisatawan meninggal dunia dan satu orang lainnya luka-luka akibat terjatuh setelah kaca yang diinjak pecah.
"Kami bicara tentang pengelolaan ke depan saja. Jadi, pertama memang sebelum ada audit dan sertifikasi layak untuk tempat wisata, kami tutup dulu semuanya, besok Rabu (1/11) kami bentuk tim," katanya di Purwokerto, Selasa (31/10).
Setelah terbentuk, kata dia, tim akan langsung bekerja untuk melakukan audit terhadap seluruh wahana jembatan kaca dan sejenisnya hingga dinyatakan layak digunakan, terutama dari sisi keselamatan.
"Kami akan bergerak cepat, mudah-mudahan dalam satu-dua bulan ke depan semuanya sudah selesai audit dan boleh buka," katanya.
Ia mengajak semua pihak untuk tidak membicarakan jembatan kaca The Geong yang diketahui tidak berizin, karena saat ini yang paling utama adalah memperbaiki semuanya demi kebaikan ke depan.
Baca juga: Pemkab Banyumas tutup sementara seluruh wisata jembatan kaca