Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak sekolah menengah kejuruan dan perusahaan menggelar bursa kerja  untuk mengurangi angka pengangguran di daerah.

Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penyelenggaraan kegiatan bursa kerja oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota Pekalongan karena hal itu dapat memberikan peluang besar untuk menekan angka pengangguran.

"Kami mengapresiasi terselenggaranya kegiatan bursa kerja oleh SMKN 1 sebagai wadah mempertemukan dan menjembatani secara langsung antara para pencari kerja dan perusahaan," katanya.

Menurut dia, saat ini tingkat pengangguran terbuka di daerah itu masih mencapai sekitar 4,98 persen sehingga dengan adanya kegiatan bursa kerja bisa memberikan peluang pencari kerja mendapatkan pekerjaan.

"Oleh karena itu, kami mendorong SMK Negeri 1 Kota Pekalongan bisa menggandeng alumni sekolah yang telah sukses berwirausaha mandiri untuk ikut menciptakan lapangan kerja pada masyarakat," katanya.

Kepala SMK Negeri 1 Kota Pekalongan Isniharsih Feriany menyebutkan pada kegiatan bursa kerja, pihaknya melibatkan 14 perusahaan baik bertaraf nasional maupun lokal dengan jumlah lowongan tenaga kerja sekitar 500-600 sesuai dengan keahlian masing-masing.

Kegiatan bursa kerja ini, kata dia, bersifat terbuka secara gratis untuk masyarakat umum dan pelajar maupun alumni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Pekalongan.

"Kami menargetkan semua lowongan yang ada di perusahaan-perusahaan pada kegiatan 'bursa kerja' bisa menyerap tenaga kerja. Para peserta akan menjalani tes secara langsung di lokasi bursa kerja karena kegiatan hanya berlangsung selama 1 hari yaitu 1 November 2023," katanya.

Baca juga: Kemenaker sebut bursa kerja berkontribusi capai Indonesia Emas

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024