Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap memfasilitasi Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) yang menginisiasi pembentukan bisnis mitra usaha pom minyak goreng (pomigor) di daerah itu sebagai upaya menekan inflasi.

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki pada acara peluncuran bisnis mitra usaha pom minyak goreng di Batang, Minggu, mengatakan bahwa langkah yang dilakukan oleh Perkumpulan Masyarakat Batang ini akan mendukung penurunan laju inflasi di daerah dan membantu pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.

"Oleh karena itu, kami akan mengeluarkan regulasi berupa imbauan untuk membeli produk UMKM di daerah. Selain itu, kami juga akan memfasilitasi agar kebutuhan perusahaan besar maupun pemkab dapat dicukupi oleh masyarakat Batang," katanya.

Menurut dia, dengan adanya bisnis mitra usaha pom minyak goreng akan sangat membantu para pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang membutuhkan minyak goreng dengan harga murah.

Pembentukan bisnis mitra usaha pom minyak goreng, kata dia, merupakan gerakan untuk mendukung kemajuan masyarakat baik dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

"Yang pasti, hal itu kami menyakini akan memberikan motivasi dan peningkatan ekonomi masyarakat daerah, melalui program 'Beli Batang Bela Batang'. Artinya, membeli produk Batang bukan karena lebih baik, bukan karena lebih murah tetapi milik saudara sendiri. Sedangkan Bela Batang yaitu membela kepentingan dan kemajuan masyarakat daerah," katanya.

Ketua Pusat Perkumpulan Masyarakat Batang Heppy Trenggono mengatakan kemitraan bisnis usaha pom minyak goreng akan dapat memberikan peluang ekonomi masyarakat dengan mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

"Kami berharap setelah ini masyarakat bisa mendapatkan minyak dengan harga murah. Hal itu, sekaligus bisa menjadi mitra usaha bagi yang ingin mengembangkan bisnis," katanya.

Dikatakan, pom minyak goreng ini bisa menjadi peluang baru bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah dalam upaya mengembangkan usaha.

"Jadi kami tidak sekadar bisnis saja. Akan tetapi, juga bertujuan menghadirkan minyak murah untuk masyarakat. Minyak goreng nantinya akan dijual dengan Rp13.500 per liter dan jika ada yang menjual lebih dari harga itu maka akan dihentikan pasokannya," katanya.

Baca juga: Tiga korporasi jadi tersangka korupsi minyak goreng
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024