Semarang (ANTARA) - Prof. Dr. Nizar Ali, M.Ag. mengemban amanat baru sebagai Plt. Rektor UIN Walisongo sesuai dengan Surat Perintah Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas Nomor 116244/B.II/3/2023.
Nizar selaku Sekertaris Jenderal Kementerian Agama ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Rektor UIN Walisongo menggantikan Prof.Dr. Imam Taufiq, M.Ag. yang telah habis masa jabatannya.
Sebelumnya Imam Taufiq menjabat Rektor UIN Walisongo Semarang periode 2019-2023. Dalam masa kepemimpinannya, Imam berhasil membawa UIN Walisongo mendapatkan prestasi tertinggi sebgaai Badan Publik Informatif dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik di tahun 2022 oleh Komisi Informasi Pusat(KIP).
UIN Walisongo meraih tertinggi ketiga untuk kategori perguruan tinggi dan lembaga paling informatif kategori PTKIN, demikian siaran pers yang diterima dari UIN Walisongo, Kamis.
Terhitung mulai tanggal 23 Oktober 2023, Prof. Nizar disamping jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Agama juga melaksanakan tugas tambahan sebagai Pelaksana tugas Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang sampai dengan ditetapkan dan dilantiknya pejabat definitif.
Sebelum menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nizar menjabat Penyelenggaraan Ibadah haji dan umroh di Indonesia menjabat selama tiga tahun sampai tahun 2020.
Nizar Ali sebelumnya pada tanggal (16/9/2023) pengukuhan tujuh guru besar di Riau. Dalam pidatonya ia menekankan paran guru besar yang diharapkan membawa perubahan yang signifikan ke arah yang lebih maju baik di bidang akademik dan non akademik serta hasil riset yang dilakukan oleh guru besar dan bermanfaat di tengah masyarakat dan menjadi solusi dan menjadi jalan keluar problem yang ada di masyarakat.
Harapannya juga guru besar bisa menjadi duta moderasi beragama yang senantiasa menggaungkan Islam rahmatal lil’alamin Islam yang moderat.
UIN Walisongo yang sebelumnya menambah lima belas guru besar diberbagai bidang keilmuan dan keagamaan yang dapat memperkuat dan mengangkat reputasi akademik dan kualitas UIN Walisongo. Keberadaan Prof Nizar Ali sebagai Plt Rektor UIN Walisongo diharapkan bisa membawa UIN Walisongo sebagai kampus kemanusiaan dan peradaban. ***
Nizar selaku Sekertaris Jenderal Kementerian Agama ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Rektor UIN Walisongo menggantikan Prof.Dr. Imam Taufiq, M.Ag. yang telah habis masa jabatannya.
Sebelumnya Imam Taufiq menjabat Rektor UIN Walisongo Semarang periode 2019-2023. Dalam masa kepemimpinannya, Imam berhasil membawa UIN Walisongo mendapatkan prestasi tertinggi sebgaai Badan Publik Informatif dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik di tahun 2022 oleh Komisi Informasi Pusat(KIP).
UIN Walisongo meraih tertinggi ketiga untuk kategori perguruan tinggi dan lembaga paling informatif kategori PTKIN, demikian siaran pers yang diterima dari UIN Walisongo, Kamis.
Terhitung mulai tanggal 23 Oktober 2023, Prof. Nizar disamping jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Agama juga melaksanakan tugas tambahan sebagai Pelaksana tugas Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang sampai dengan ditetapkan dan dilantiknya pejabat definitif.
Sebelum menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nizar menjabat Penyelenggaraan Ibadah haji dan umroh di Indonesia menjabat selama tiga tahun sampai tahun 2020.
Nizar Ali sebelumnya pada tanggal (16/9/2023) pengukuhan tujuh guru besar di Riau. Dalam pidatonya ia menekankan paran guru besar yang diharapkan membawa perubahan yang signifikan ke arah yang lebih maju baik di bidang akademik dan non akademik serta hasil riset yang dilakukan oleh guru besar dan bermanfaat di tengah masyarakat dan menjadi solusi dan menjadi jalan keluar problem yang ada di masyarakat.
Harapannya juga guru besar bisa menjadi duta moderasi beragama yang senantiasa menggaungkan Islam rahmatal lil’alamin Islam yang moderat.
UIN Walisongo yang sebelumnya menambah lima belas guru besar diberbagai bidang keilmuan dan keagamaan yang dapat memperkuat dan mengangkat reputasi akademik dan kualitas UIN Walisongo. Keberadaan Prof Nizar Ali sebagai Plt Rektor UIN Walisongo diharapkan bisa membawa UIN Walisongo sebagai kampus kemanusiaan dan peradaban. ***