Semarang (ANTARA) - PB Arista Semarang tampil sebagai juara umum dengan meraih 5 medali emas, 4 perak, dan 8 perunggu dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Setyol Budi Open Piala Rektor USM - PWI Jateng 2023 yang berakhir Sabtu (21/10) di Gelora Prof Sudarto SH, kampus Universitas Semarang.
Kelima emas tersebut dipersembahkan oleh Airlangga Alif Daniswara di kelompok usia dini pemula putra- utama, Stephanus Darren Adinov (tunggal remaja putra - dasar), Maulida Casimira Putri (usia dini pemula putri-utama), Elisabeth Grace Sisworo (tunggal pemula putri-utama), dan Dimas Adian Ikram/Reuben Raffer Kusuma (ganda pemula putra).
Dalam babak final, pemain tunggal putri PB Arista Elisabeth tampil ulet dengan mengalahkan Jeniffer Jovita (Infinity Pekalongan) dengan skor ketat 21-19, 22-20.
Sedangkan Airlangga Alif juga meraih gelar usai di laga puncak menaklukkan Mahir Saher (Mitra Jaya Salatiga) 21-14, 21-10. Sementara dalam final sesama Arista, Maulida yang merupakan unggulan kedua, menumbangkan Raisa Jacinda dengan permainan rubber set 21-18, 15-21, 21-10.
Pemilik dan pembina PB Arista, Setyo Purwanto mengungkapkan, atlet dan pelatih menyatakan rasa syukur atas pencapaian yang ditorehkan Arista di kejuaraan ini. Sebelumnya, Arista juga berjaya di Kejurkot Semarang.
''Ini berkat kerja keras, kedisiplinan pemain, dan support semua lini Arista sehingga 40 pemain yang kami kirim ke ajang ini, bisa memberikan prestasi terbaik,'' ujar Purwanto.
Pelatih Arista, Nanang Ajip, menambahkan sebagai pelatih pihaknya ikut bahagia karena Arista baru kali ini membuat sejarah yaitu menempatkan 18 semifinalis, dan bisa membawa pulang lima medali emas.
Hadir dalam acara penutupan kejuaraan, anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU, Rektor USM Dr Supari MT, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Solikun, Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Achmad Ris Ediyanto, Sekretaris Setiawan Hendra Kelana, Wakil Bendahara Budi SP, serta Setyo Budi (pemilik Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi) selaku donatur kegiatan.
Kalender tahunan
Sementara itu, Rektor USM Supari menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi kepada Setyo Budi dan jajaran pengurus PWI. Sebagai sosok pengusaha yang sudah memiliki brand, dan tokoh-tokoh pers, tetap peduli terhadap pembibitan atlet nasional dari cabang bulu tangkis.
''Sejak awal pembicaraan kami langsung ketemu di satu titik. Satu visi dalam pembinaan atlet. Jadi, meskipun sudah ada USM Cup yang sudah memasuki tahun ke-16, kami berharap, Setyo Budi Open bisa menjadi kalender tahunan di USM,'' katanya.
Setyo Budi sendiri menyatakan salut dan gembira menyaksikan antusiasme peserta dalam kejuaraan ini. Dia menilai, sesungguhnya banyak sekali bibit-bibit pemain yang harus diberi ruang untuk berkembang prestasi.
''Ini ajang yang menurut saya keren banget. Strategis untuk pembibitan dan pembinaan. Saya malah berpikir, bukan hanya setahun sekali, tapi bagaimana digelar dua kali dalam setahun,'' katanya.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS mengatakan event Setyo Budi Open adalah sarana untuk menciptakan generasi emas para pebulu tangkis sejak dini. Hadirnya nomor-nomor usia dini, pemula, kategori dasar, madya, dan utama adalah bentuk pembinaan berjenjang yang bisa melahirkan atlet tangguh.
''Anak-anak kita perlu wadah untuk menempa dan mengukur diri. Dan PWI, bersama USM dan Mas Setyo Budi, terpanggil untuk menyiapkan wadah itu,'' ujar Amir yang baru saja mendapatkan penghargaan Pelaku Olahraga Berprestasi dari Kemenpora untuk kategori wartawan olahraga.
Ketua Panitia, Muhaimin mengatakan, kejuaraan berjalan lancar dan sukses. Pihaknya berterima kasih kepada Rektor USM, RM Bebek dan Ayam Goreng Mas Budi, Bank Jateng, PLN, Semen Gresik dan BNI yang telah mendukung terselenggaranya kejuaraan ini. ***
Kelima emas tersebut dipersembahkan oleh Airlangga Alif Daniswara di kelompok usia dini pemula putra- utama, Stephanus Darren Adinov (tunggal remaja putra - dasar), Maulida Casimira Putri (usia dini pemula putri-utama), Elisabeth Grace Sisworo (tunggal pemula putri-utama), dan Dimas Adian Ikram/Reuben Raffer Kusuma (ganda pemula putra).
Dalam babak final, pemain tunggal putri PB Arista Elisabeth tampil ulet dengan mengalahkan Jeniffer Jovita (Infinity Pekalongan) dengan skor ketat 21-19, 22-20.
Sedangkan Airlangga Alif juga meraih gelar usai di laga puncak menaklukkan Mahir Saher (Mitra Jaya Salatiga) 21-14, 21-10. Sementara dalam final sesama Arista, Maulida yang merupakan unggulan kedua, menumbangkan Raisa Jacinda dengan permainan rubber set 21-18, 15-21, 21-10.
Pemilik dan pembina PB Arista, Setyo Purwanto mengungkapkan, atlet dan pelatih menyatakan rasa syukur atas pencapaian yang ditorehkan Arista di kejuaraan ini. Sebelumnya, Arista juga berjaya di Kejurkot Semarang.
''Ini berkat kerja keras, kedisiplinan pemain, dan support semua lini Arista sehingga 40 pemain yang kami kirim ke ajang ini, bisa memberikan prestasi terbaik,'' ujar Purwanto.
Pelatih Arista, Nanang Ajip, menambahkan sebagai pelatih pihaknya ikut bahagia karena Arista baru kali ini membuat sejarah yaitu menempatkan 18 semifinalis, dan bisa membawa pulang lima medali emas.
Hadir dalam acara penutupan kejuaraan, anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU, Rektor USM Dr Supari MT, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Solikun, Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Achmad Ris Ediyanto, Sekretaris Setiawan Hendra Kelana, Wakil Bendahara Budi SP, serta Setyo Budi (pemilik Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi) selaku donatur kegiatan.
Kalender tahunan
Sementara itu, Rektor USM Supari menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi kepada Setyo Budi dan jajaran pengurus PWI. Sebagai sosok pengusaha yang sudah memiliki brand, dan tokoh-tokoh pers, tetap peduli terhadap pembibitan atlet nasional dari cabang bulu tangkis.
''Sejak awal pembicaraan kami langsung ketemu di satu titik. Satu visi dalam pembinaan atlet. Jadi, meskipun sudah ada USM Cup yang sudah memasuki tahun ke-16, kami berharap, Setyo Budi Open bisa menjadi kalender tahunan di USM,'' katanya.
Setyo Budi sendiri menyatakan salut dan gembira menyaksikan antusiasme peserta dalam kejuaraan ini. Dia menilai, sesungguhnya banyak sekali bibit-bibit pemain yang harus diberi ruang untuk berkembang prestasi.
''Ini ajang yang menurut saya keren banget. Strategis untuk pembibitan dan pembinaan. Saya malah berpikir, bukan hanya setahun sekali, tapi bagaimana digelar dua kali dalam setahun,'' katanya.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS mengatakan event Setyo Budi Open adalah sarana untuk menciptakan generasi emas para pebulu tangkis sejak dini. Hadirnya nomor-nomor usia dini, pemula, kategori dasar, madya, dan utama adalah bentuk pembinaan berjenjang yang bisa melahirkan atlet tangguh.
''Anak-anak kita perlu wadah untuk menempa dan mengukur diri. Dan PWI, bersama USM dan Mas Setyo Budi, terpanggil untuk menyiapkan wadah itu,'' ujar Amir yang baru saja mendapatkan penghargaan Pelaku Olahraga Berprestasi dari Kemenpora untuk kategori wartawan olahraga.
Ketua Panitia, Muhaimin mengatakan, kejuaraan berjalan lancar dan sukses. Pihaknya berterima kasih kepada Rektor USM, RM Bebek dan Ayam Goreng Mas Budi, Bank Jateng, PLN, Semen Gresik dan BNI yang telah mendukung terselenggaranya kejuaraan ini. ***