Semarang (ANTARA) - Sebanyak 175 calon tamtama prajurit karir TNI Angkatan Darat bersaing dalam seleksi akhir penerimaan gelombang II 2023 tingkat Kodam IV/ Diponegoro.
Pangdam IV/ Dipoennegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan, 175 calon tersebut hanya akan dipilih 39 orang yang lolos untuk mengisi kuota gelombang II pada tahun ini.
Para calon prajurit yang lolos, selanjutnya akan memulai pendidikan di Secata Resimen Induk Kodam IV/ Diponegoro mulai 25 Oktober 2023.
Menurut Pangdam, animo masyarakat yang ingin menjadi prajurit TNI masih tinggi.
Oleh karena itu, ia meminta panitia penerimaan calon prajurit TNI untuk selalu menjaga citra positif melalui proses rekrutmen yang objektif dan transparan.
"Kodam IV berkomitmen memilik calon prajurit yang berkualitas dan berkompeten," katanya.
Kepada panitia penerimaan, Pangdam juga terus mengingatkan agar tidak mencoba melakukan kecurangan yang akan mencoreng nama TNI.
Ia menuturkan sidang penentuan akhir harus dilakukan secara jujur dalam menentukan prajurit terbaik secara objektif.
"Berikan penjelasan kepada calon yang tidak lulus agar bisa melakukan perbaikan saat nantinya akan mendaftar lagi," tambahnya.
Baca juga: Defile kendaraan tempur meriahkan HUT TNI di Kodam Diponegoro
Pangdam IV/ Dipoennegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan, 175 calon tersebut hanya akan dipilih 39 orang yang lolos untuk mengisi kuota gelombang II pada tahun ini.
Para calon prajurit yang lolos, selanjutnya akan memulai pendidikan di Secata Resimen Induk Kodam IV/ Diponegoro mulai 25 Oktober 2023.
Menurut Pangdam, animo masyarakat yang ingin menjadi prajurit TNI masih tinggi.
Oleh karena itu, ia meminta panitia penerimaan calon prajurit TNI untuk selalu menjaga citra positif melalui proses rekrutmen yang objektif dan transparan.
"Kodam IV berkomitmen memilik calon prajurit yang berkualitas dan berkompeten," katanya.
Kepada panitia penerimaan, Pangdam juga terus mengingatkan agar tidak mencoba melakukan kecurangan yang akan mencoreng nama TNI.
Ia menuturkan sidang penentuan akhir harus dilakukan secara jujur dalam menentukan prajurit terbaik secara objektif.
"Berikan penjelasan kepada calon yang tidak lulus agar bisa melakukan perbaikan saat nantinya akan mendaftar lagi," tambahnya.
Baca juga: Defile kendaraan tempur meriahkan HUT TNI di Kodam Diponegoro