Batang, Jawa Tengah (ANTARA) - PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, terus melakukan percepatan penyediaan fasilitas pelengkap kawasan seperti pasokan air bersih, listrik, dan gas yang ditargetkan sudah dapat beroperasi pada akhir Desember 2023.

Corporate Communications Manager PT Kawasan Industri Terpadu Batang Tanya Liwail Chamdy di Batang, Jateng, Jumat, mengatakan bahwa sejumlah fasilitas, yang sudah selesai dibangun seperti tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), instalasi pengolahan air bersih, dan instalasi pengolahan air limbah.

"Akan tetapi, untuk fasilitas lain seperti pasokan air bersih, listrik, dan gas terus kami pacu agar pada akhir 2023 sudah dapat dimanfaatkan untuk persiapan kebutuhan perusahaan," katanya.

Menurut dia, pihaknya memastikan sudah ada 13 penyewa baik dari penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri yang berinvestasi di kawasan proyek strategis nasional tersebut dengan total investasi Rp6,8 triliun.

Ke-13 penyewa itu adalah PT KCC Glass asal Korea Selatan, PT Yih Quan Footwear (Taiwan), PT Rumah Keramik Indonesia, PT Wavin Manufacturing (Belanda), PT Jayamas Medika Industri, PT Unipack Plasindo, PT Samator Indo Gas, PT Interskala Medika Indonesia, PT Interskala Medika Solusindo, PT Window Shutters Indonesia, PT Tawada Healthcare, PT Acindo Medika Sejahtera, dan PT Cosmos Indo Ink.

Dari ke-13 penyewa tersebut, kata dia, sudah ada enam yang mulai konstruksi yakni KCC Glass, Rumah Keramik Indonesia, Yih Quan Footwear, Interskala Medika Indonesia, Unipack Plasindo, dan PT Jayamas Medika.

Tanya mengatakan pada fase pertama, KIT Batang telah menyiapkan 450 hektare untuk dibangun industri.

Yih Quan Footwear, kata dia, akan menjadi perusahaan pertama di KIT Batang yang akan menjalankan produksinya pada akhir Maret 2024.

"Perusahaan sepatu tersebut pada tahap pertama akan merekrut sekitar 3.000 tenaga kerja. Yang jelas, kami berharap kawasan industri terpadu ini dapat beroperasi mulai 2024," katanya.


Baca juga: KIT Batang : 13 perusahaan tanamkan investasi Rp6,8 triliun

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024