Magelang (ANTARA) - Guna membantu mengentaskan kemiskinan, Wali Kota Magelang M. Nur Aziz melakukan inisiasi gerakan jimpitan ditujukan bagi masyarakat agar bersedekah baik berupa uang maupun beras yang kemudian dihimpun dan disalurkan lagi kepada warga kurang mampu.

"Saya minta Baznas membentuk kelompok, anggotanya para penerima bantuan ini, harus ada ketuanya. Lalu bapak/ibu penerima bantuan sedekah seminggu Rp500. Namanya jimpitan, jangan berfikir sedekah itu hanya milik orang kaya," kata Aziz di Magelang, Kamis.

Ia menyampaikan hal tersebut pada acara Pentasarufan Biaya Bantuan Pendidikan (BBP) kepada pelajar dan mahasiswa yang diselenggarakan Baznas Kota Magelang di Pendopo Pengabdian.

Dia mencontohkan, gerakan jimpitan yang sudah dilakukan di Masjid Ganten. Hasil jimpitan yang berhasil dikumpulkan masyarakat di masjid tersebut bisa mencapai Rp12 juta per bulan. Dana tersebut digunakan untuk membantu biaya sekolah anak-anak kurang mampu dan sebagainya.

"Kemiskinan bisa turun karena ada kebersamaan, saling gotong-royong. Target 0 persen bisa tercapai. Kalau kita saling sengkuyung," katanya.

Ia mengatakan, kemiskinan di Kota Magelang terus menunjukkan tren penurunan, tahun 2021 sebanyak 7,75 persen, tahun 2022 sebanyak 7,1 persen, dan tahun 2023 ini turun menjadi 6,1 persen. Penurunan angka kemiskinan ini menjadi yang terbaik se-Jawa Tengah.

Dia optimistis akan menyelesaikan persoalan kemiskinan pada tahun 2024 mendatang. Salah satu upayanya dengan mengajak masyarakat dan seluruh stakeholder bergotong-royong saling membantu.

"Saya akan selesaikan masalah kemiskinan sampai 2024. Saya dan Wakil Wali Kota Magelang sudah disumpah sebagai pemimpin harus menyejahterakan warganya. Saya juga minta warga jika kesulitan bicara dengan saya, bisa lewat WA," katanya.

Ketua Baznas Kota Magelang Ahmad Zainuddin menyampaikan, BBP kali ini merupakan pentasarufan periode II bulan Oktober 2023. BBP diberikan kepada pelajar SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi berjumlah total 149 orang.

Ia menyebutkan jumlah BBP yang disalurkan sebesar Rp90.100.000, diberikan kepada 149 orang pelajar tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Untuk tingkat SD masing-masing mendapat Rp500.000, SMP Rp600.000, SMA Rp700.0000 dan mahasiswa Rp800.000 per orang.

"Tentunya jumlahnya masih sangat kecil, namun demikian ini mudah-mudahan bisa bermanfaat sebaik-baiknya, tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna. Semoga bisa mendukung suksesnya pendidikan," katanya.

Seluruh penerima sudah berdasarkan data yang terverifikasi di tingkat kelurahan sehingga mereka benar-benar berhak. Pihaknya meminta doa masyarakat agar para pemberi zakat/sedekah bersih jiwa dan hartanya. Juga doa untuk Baznas agar selalu menjadi lembaga yang menyejahterakan dan membantu menyalurkan zakat/sedekah kepada masyarakat sesuai aturan.  

 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024