Semarang (ANTARA) - Seberkas atau Selasa berkreasi kemampuan siswa merupakan program rutin setiap hari Selasa untuk menampilkan kreatifitas dan kemampuan yang mulai dikembangkan SDN Tambakrejo 01 Kota Semarang, Jawa Tengah.

Tri Sugiyono, selaku kepala sekolah menjelaskan langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri dari peserta didik, prestasi di bidang nonakademik yang masih rendah, dan kurangnya dukungan dari para orang tua murid.

"Lokasi sekolah kami yang berada di pinggir kota identik dengan lingkungan yang kotor, kumuh, dan jauh dari prestasi, mempengaruhi pola pikir peserta didik yang merasa lebih rendah dibanding peserta didik sekolah lain. Masalah kepercayaan diri inilah yang menghambat belum berkembangnya potensi akademis maupun nonakademis," kata Tri Sugiyono.

Ia mengakui SDN Tambakrejo 01 belum mampu bersaing dengan sekolah lain dan sejak tahun 2020 belum pernah meraih prestasi diberbagai lomba. Hal itu ditambah dengan kurangnya dukungan dari orang tua terhadap program yang diselenggarakan oleh sekolah dalam pengembangan bakat dan minat peserta didik. 

Tri Sugiyono kemudian melakukan pemetaan potensi dan kebutuhan peserta didik untuk mengetahui kemampuan dan bakat dalam rangka pengembangan selanjutnya sekaligus pemetaan kemampuan guru dalam membina dan mengembangkan potensi peserta didik.
 
"Menganalisis kebutuhan dan sarana prasarana pendukung juga sudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan potensi peserta didik," kata Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation ini.

Langkah dua dengan pembuatan program pengembangan potensi peserta didik berupa Program Seberkas atau Selasa Berkreasi Kemampuan Siswa untuk menampilkan hasil pengembangan potensi peserta didik. 

Untuk mendukung program tersebut, lanjut Tri Sugiyono, pihaknya mengadakan kegiatan ekstrakulikuler kesenian, program dua jam pelajaran untuk menggali potensi dan mengembangkan kreatifitas peserta didik, penyediaan aula untuk latihan, dan program panen hasil karya setiap akhir semester. 

Setelah itu program dijalankan dan langkah selanjutnya dengan mengembangkan kreasi masing-masing kelas untuk mendorong guru dan orang tua berpartisipasi dalam pengembangan potensi peserta didik. 

"Guru bersama orang tua dan dengan konsultasi peserta didik melakukan koordinasi membuat konten kreasi, jadwal pelaksanaan, program pendukung, dan peran guru serta orang tua di kelas masing-masing," katanya.

Tri Sugiyono kemudian melakukan pemantauan program kegiatan mulai dari proses desain/ ide kreasi yang akan ditampilkan, jadwal pelaksanaan latihan, pelaksanaan latihan, refleksi kegiatan  latihan.  

"Sambil melakukan pemantauan saya juga memberikan motivasi peserta didik untuk menampilkan kreatifitas kelas yang terbaik. Pemantauan ini juga berguna untuk mengidentifikasi masalah yang muncul dan membantu memikirkan solusi," katanya.

Ia menjelaskan kegiatan Seberkas dilakukan secara bergantian sesuai urutan kelas. Kreasi yang sudah ditampilkan selama ini  yaitu sendratari, tari, pantomim, sulap, parodi, dan masih banyak lagi sesuai pengembangan potensi peserta didik yang sudah terlaksana. 

Puncak dari seluruh langkah tersebut yakni panen karya dan identifikasi wakil sekolah pada akhir semester sekolah yang menampilkan kreasi kelas terbaik dan untuk menambah motivasi diberikan penghargaan penambah semangat kepada tiga penampil terbaik. 

"Selain menampilkan karya terbaik kegiatan ini juga bertujuan mengidentifikasi wakil sekolah untuk mengikuti perlombaan di level berikutnya. Kegiatan ini terbukti menambah rasa percaya diri dan motivasi peserta didik, bahkan ada yang memenangkan perlombaan yang diadakan oleh dinas maupun umum semakin menambah rasa percaya diri serta mengikis rasa minder peserta didik yang terletak di pinggir Kota Semarang ini," katanya.

Tri Sugiyono menambahkan melalui program Seberkas kepercayaan diri dan potensi peserta didik meningkat dan mampu mengikuti berbagai perlombaan dan prestasi yang diraih dalam perlombaan dinas yaitu juara 2 seni tari tingkat kecamatan, juara 1 kriya anyam, dan juara 2 gambar bercerita, serta perlombaan di luar kedinasan juara 1 dan 2 puisi, juara 1 dan 3 seni gambar. 

"Selain peserta didik guru pun termotivasi terbukti guru kelas 2 Ika Susianingsig juga meraih juara 2 seni tari di tingkat kecamatan. Jadi tipsnya adalah dengan mengenali potensi warga sekolah, baik guru, orang tua, dan peserta didik memiliki latar belakang, minat, gaya belajar dan kemampuan masing-masing, dengan menganalisis dan melakukan pemetaan kepala sekolah dapat membuat program program yang dapat meningkatkan bakat minat peserta didik sesuai karakteristiknya," tutup dia.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024