Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana meminta pemerintah kabupaten/kota agar menerapkan skala prioritas penerima pada penyaluran bantuan berupa air bersih saat musim kemarau.
“Saya minta betul-betul dilakukan, segera bantu (masyarakat terdampak musim kemarau). Koordinasi dengan PDAM ataupun sumber lain, segera. Jadi itu tugas kita semua untuk memberi pelayanan kepada masyarakat,” katanya di Semarang, Senin.
Menurut dia, daerah-daerah di kabupaten/kota yang rawan kekeringan harus menjadi perhatian penyaluran bantuan air bersih, terutama pada daerah-daerah yang sulit mendapatkan air bersih.
Selain persoalan kebutuhan air bersih bagi masyarakat terdampak musim kemarau, Nana juga mengingatkan soal meningkatnya potensi kebakaran di daerah yang mengalami kekeringan.
Nana menyebut sudah terjadi peristiwa kebakaran besar belakangan ini seperti kebakaran hutan di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, kebakaran TPA Putri Cempo, Kota Surakarta, dan TPA Jatibarang, Kota Semarang.
Dirinya meminta pemerintah daerah lebih gencar mengingatkan masyarakat agar tidak lalai dalam melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
"Jadi saya minta masalah sosialisasi, ya, sosialisasi bahaya kebakaran. Sekarang itu musim kering. Saya minta betul-betul, imbauan-imbauan ke masyarakat. Kadang-kadang puntung rokok di buang sembarangan," ujarnya.
Selain sosialisasi yang gencar, khusus di TPA, Nana mengusulkan agar ada petugas jaga atau dipasang kamera pengawas di beberapa titik agar aktivitas petugas ataupun masyarakat yang keluar masuk TPA, terpantau dengan baik.
"Jadi saya minta TPA itu dijaga, bila perlu dipasangi CCTV. Kasih CCTV atau ditugaskan orang yang menjaga di situ. Jadi setiap orang datang kesana, tidak asal buang saja itu puntung rokok," katanya.*
Baca juga: KPU Temanggung bantu 34 tangki air bersih di daerah kekeringan
“Saya minta betul-betul dilakukan, segera bantu (masyarakat terdampak musim kemarau). Koordinasi dengan PDAM ataupun sumber lain, segera. Jadi itu tugas kita semua untuk memberi pelayanan kepada masyarakat,” katanya di Semarang, Senin.
Menurut dia, daerah-daerah di kabupaten/kota yang rawan kekeringan harus menjadi perhatian penyaluran bantuan air bersih, terutama pada daerah-daerah yang sulit mendapatkan air bersih.
Selain persoalan kebutuhan air bersih bagi masyarakat terdampak musim kemarau, Nana juga mengingatkan soal meningkatnya potensi kebakaran di daerah yang mengalami kekeringan.
Nana menyebut sudah terjadi peristiwa kebakaran besar belakangan ini seperti kebakaran hutan di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, kebakaran TPA Putri Cempo, Kota Surakarta, dan TPA Jatibarang, Kota Semarang.
Dirinya meminta pemerintah daerah lebih gencar mengingatkan masyarakat agar tidak lalai dalam melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
"Jadi saya minta masalah sosialisasi, ya, sosialisasi bahaya kebakaran. Sekarang itu musim kering. Saya minta betul-betul, imbauan-imbauan ke masyarakat. Kadang-kadang puntung rokok di buang sembarangan," ujarnya.
Selain sosialisasi yang gencar, khusus di TPA, Nana mengusulkan agar ada petugas jaga atau dipasang kamera pengawas di beberapa titik agar aktivitas petugas ataupun masyarakat yang keluar masuk TPA, terpantau dengan baik.
"Jadi saya minta TPA itu dijaga, bila perlu dipasangi CCTV. Kasih CCTV atau ditugaskan orang yang menjaga di situ. Jadi setiap orang datang kesana, tidak asal buang saja itu puntung rokok," katanya.*
Baca juga: KPU Temanggung bantu 34 tangki air bersih di daerah kekeringan