Kudus (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat hingga 5 Oktober 2023 sudah mendistribusikan 262 tangki air bersih ke sejumlah daerah setempat yang terdampak kekeringan.
"Total air bersih yang terdistribusikan sudah mencapai 1,31 juta liter," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kudus Mundir di Kudus, Sabtu.
Lebih satu juta liter air bersih tersebut, imbuh Mundir, didistribusikan kepada 3.870 jiwa atau 1.256 keluarga yang tersebar di delapan desa tersebar di tiga kecamatan.
Jumlah desa terdampak tersebut, kata dia, memang bertambah, dibandingkan awal terjadi kekeringan tercatat hanya empat desa.
Kedelapan desa tersebut, antara lain Desa Kedungdowo, Setrokalangan, Mijen, Gamong, dan Papringan (Kecamatan Kaliwungu). Di Kecamatan Jekulo terdapat satu desa, yakni Gondoharum dan Kecamatan Undaan, meliputi Desa Kalirejo dan Glagahwaru.
Hanya saja, kata dia, untuk sementara terdapat tiga desa yang tidak lagi membutuhkan bantuan air bersih, yakni Gondoharum, Glagahwaru, dan Desa Kalirejo karena aliran sungai dari waduk mulai mengalir, sehingga sumur warga mulai ada sumber airnya.
Sementara desa yang masih terdampak, yakni Setrokalangan, Kedungdowo, Gamong, Mijen, dan Desa Papripangan.
"Kami masih melakukan pendistribusian air bersih. Karena pada 5 Oktober 2023 tercatat 13.500 liter air yang kami distribusikan untuk memenuhi permintaan warga," ujarnya. ***3***
"Total air bersih yang terdistribusikan sudah mencapai 1,31 juta liter," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kudus Mundir di Kudus, Sabtu.
Lebih satu juta liter air bersih tersebut, imbuh Mundir, didistribusikan kepada 3.870 jiwa atau 1.256 keluarga yang tersebar di delapan desa tersebar di tiga kecamatan.
Jumlah desa terdampak tersebut, kata dia, memang bertambah, dibandingkan awal terjadi kekeringan tercatat hanya empat desa.
Kedelapan desa tersebut, antara lain Desa Kedungdowo, Setrokalangan, Mijen, Gamong, dan Papringan (Kecamatan Kaliwungu). Di Kecamatan Jekulo terdapat satu desa, yakni Gondoharum dan Kecamatan Undaan, meliputi Desa Kalirejo dan Glagahwaru.
Hanya saja, kata dia, untuk sementara terdapat tiga desa yang tidak lagi membutuhkan bantuan air bersih, yakni Gondoharum, Glagahwaru, dan Desa Kalirejo karena aliran sungai dari waduk mulai mengalir, sehingga sumur warga mulai ada sumber airnya.
Sementara desa yang masih terdampak, yakni Setrokalangan, Kedungdowo, Gamong, Mijen, dan Desa Papripangan.
"Kami masih melakukan pendistribusian air bersih. Karena pada 5 Oktober 2023 tercatat 13.500 liter air yang kami distribusikan untuk memenuhi permintaan warga," ujarnya. ***3***