Temanggung (ANTARA) - Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo menekankan kepada para petani dan pelaku usaha tetap pentingnya menjaga kualitas kopi Temanggung.
"Jangan sampai kopi dari luar diakui sebagai kopi Temanggung, karena dapat menjatuhkan kualitas kopi Temanggung," katanya di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu.
Ia mengatakan hal tersebut dalam sarasehan memperingati Hari Kopi Internasional 2023 dengan tema "Silaturahmi rasa kopi Temanggung" di Pendopo Pengayoman Temanggung.
"Apa yang harus kita lakukan agar kopi Temanggung tetap eksis, adalah menjaga kualitas dan kuantitas. Apalagi pada saat ini harga kopi tinggi, jangan sampai harga kopi Temanggung yang tinggi ini tidak terjaga kualitasnya," katanya.
Harga biji kopi Temanggung pada panen tahun ini mencapai sekitar Rp40.000 per kilogram.
Baca juga: Kreatif, Pemkab.Temanggung promosikan tempat wisata lewat kemasan kopi
Menurut dia, jangan sampai saat harga tinggi ini kemudian kopi hijau dan kopi merah dicampur, hal ini akan menjatuhkan kualitas kopi. Oleh karena itu, semua pihak harus bersama-sama bersinergi untuk menjaga kualitas kopi Temanggung yang baik ini.
"Kopi Temanggung salah satu kopi terbaik di Indonesia, ini harus kita jaga betul agar kualitas bisa terjaga dan terjamin mutunya," katanya.
Berdasarkan informasi, kata dia, sudah banyak kopi luar Temanggung masuk daerah setempat. Hal ini, akan jadi masalah pada masa mendatang karena tidak tahu persis kualitasnya.
"Kopi asalan akan mengurangi kualitas kopi Temanggung. Ke depan pemerintah daerah akan melakukan fasilitasi lewat Dinas Pertanian apa yang harus dilakukan di Temanggung," katanya.
Kabid Perencanaan Ekonomi, Sumber Daya Alam, dan Infrastruktur Bappeda Temanggung Adi Wibowo mengatakan kegiatan ini memperingati Hari Kopi Internasional.
"Kegiatan ini digerakkan oleh teman-teman kopi, yang diwakili oleh klaster kopi, ada MPIG Arabika, MPIG Robusta, mereka inisiasi kegiatan hari ini didampingi oleh Bappeda dan beberapa OPD terkait lainnya, dan Pemkab Temanggung alhamdulillah juga mendorong program kopi ini," katanya.
Ia menyampaikan kegiatan hari ini berupa sarasehan tentang komoditas tersebut karena kopi yang selama ini menjadi komoditas di Temanggung sudah berkembang tetapi setiap komunitas pengelola pada umumnya masih berjalan sendiri-sendiri.
"Pemkab Temanggung berusaha untuk menyatukan komunitas yang ada, kita satu suara, nanti mau dibawa ke mana kopi Temanggung," katanya.
Baca juga: Tim PPK Ormawa UKT Unsoed dampingi pengolahan produk makanan berbahan kopi dan kapulaga
Baca juga: Kopi Fest Indonesia 2023 singgah di Kota Semarang
Baca juga: Bupati minta petani tetap jaga kualitas kopi Temanggung
"Jangan sampai kopi dari luar diakui sebagai kopi Temanggung, karena dapat menjatuhkan kualitas kopi Temanggung," katanya di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu.
Ia mengatakan hal tersebut dalam sarasehan memperingati Hari Kopi Internasional 2023 dengan tema "Silaturahmi rasa kopi Temanggung" di Pendopo Pengayoman Temanggung.
"Apa yang harus kita lakukan agar kopi Temanggung tetap eksis, adalah menjaga kualitas dan kuantitas. Apalagi pada saat ini harga kopi tinggi, jangan sampai harga kopi Temanggung yang tinggi ini tidak terjaga kualitasnya," katanya.
Harga biji kopi Temanggung pada panen tahun ini mencapai sekitar Rp40.000 per kilogram.
Baca juga: Kreatif, Pemkab.Temanggung promosikan tempat wisata lewat kemasan kopi
Menurut dia, jangan sampai saat harga tinggi ini kemudian kopi hijau dan kopi merah dicampur, hal ini akan menjatuhkan kualitas kopi. Oleh karena itu, semua pihak harus bersama-sama bersinergi untuk menjaga kualitas kopi Temanggung yang baik ini.
"Kopi Temanggung salah satu kopi terbaik di Indonesia, ini harus kita jaga betul agar kualitas bisa terjaga dan terjamin mutunya," katanya.
Berdasarkan informasi, kata dia, sudah banyak kopi luar Temanggung masuk daerah setempat. Hal ini, akan jadi masalah pada masa mendatang karena tidak tahu persis kualitasnya.
"Kopi asalan akan mengurangi kualitas kopi Temanggung. Ke depan pemerintah daerah akan melakukan fasilitasi lewat Dinas Pertanian apa yang harus dilakukan di Temanggung," katanya.
Kabid Perencanaan Ekonomi, Sumber Daya Alam, dan Infrastruktur Bappeda Temanggung Adi Wibowo mengatakan kegiatan ini memperingati Hari Kopi Internasional.
"Kegiatan ini digerakkan oleh teman-teman kopi, yang diwakili oleh klaster kopi, ada MPIG Arabika, MPIG Robusta, mereka inisiasi kegiatan hari ini didampingi oleh Bappeda dan beberapa OPD terkait lainnya, dan Pemkab Temanggung alhamdulillah juga mendorong program kopi ini," katanya.
Ia menyampaikan kegiatan hari ini berupa sarasehan tentang komoditas tersebut karena kopi yang selama ini menjadi komoditas di Temanggung sudah berkembang tetapi setiap komunitas pengelola pada umumnya masih berjalan sendiri-sendiri.
"Pemkab Temanggung berusaha untuk menyatukan komunitas yang ada, kita satu suara, nanti mau dibawa ke mana kopi Temanggung," katanya.
Baca juga: Tim PPK Ormawa UKT Unsoed dampingi pengolahan produk makanan berbahan kopi dan kapulaga
Baca juga: Kopi Fest Indonesia 2023 singgah di Kota Semarang
Baca juga: Bupati minta petani tetap jaga kualitas kopi Temanggung