Semarang (ANTARA) - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen mengoptimalkan potensi penyedIaan panas bumi Indonesia guna menyediakan energi
bersih dan ramah lingkungan.

Harris Turino Kurniawan Anggota Komisi VI DPR  RI Dapil Jawa Tengah IX  (Kabupaten Brebes,  Kabupaten Tegal, dan Kota  Tegal) mendorong dan mendukung upaya pengembangan energi bersih  dan energi baru terbarukan secara nasional yang  dilakukan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk  (PGEO).

“Melalui kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan penerapan praktik terbaik dalam industri, PT Pertamina Geothermal Energy diharapkan berusaha untuk menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di Indonesia,” kata Harris Turino Kurniawan, di Kabupaten Tegal, Sabtu (23/9).

Harris menilai sejumlah potensi energi geothermal atau energi panas bumi di seluruh Indonesia merupakan karunia Tuhan karena wilayah berada di cincin api, namun pemanfaatannya yang belum optimal.

“Karena itu kami berharap Pertamina Geothermal  Energy mampu menyosialisasikan dirinya di tengah  masyarakat, sehingga kehadirannya dipahami bahwa energi geothermal harus dimanfaatkan dan  merupakan energi bersih,”  harapnya.

PGEO juga memanfaatkan potensi panas bumi lndonesia secara optimal guna menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan. 

Untuk kapasitas terpasang secara own operation  sebanyak 672 MW, dan 1205 MW dari joint operation contract (JOC) yang berasal dari 15 wilayah kerja panas bumi (WKP) dan terbagi dalam enam area operasi.

Harris juga mengapresiasi komitmen keberlanjutan  yang merupakan pilar penting dalam operasional PGEO.

“Mereka tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi,  tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka. Itu sangat kami apresiasi,”  kata Harris

Selain berkontribusi terhadap pasokan energi  bersih Indonesia, PGEO juga turut berperan dalam  mengurangi emisi gas rumah kaca dan energi  panas bumi yang dihasilkan memiliki dampak  positif dalam mengatasi perubahan iklim global.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024