Magelang (ANTARA) - Wakil Wali Kota Magelang KH M Mansyur menginginkan sektor kepariwisataan mampu menggerakkan perekonomian daerah setempat.
"Pemerintah bersama para pemangku kepentingan dan pelaku usaha industri pariwisata harus terus menjaga momentum penguatan pemulihan sektor pariwisata melalui penerapan kebijakan pengembangan industri pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dan berbasis digital," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu pada pembukaan Eco Travel Mart diadakan Latar Tidar Tourism Institute di Hotel Puri Asri Magelang, Rabu (20/9), yang antara lain dihadiri sejumlah unsur pimpinan di lingkungan Pemkot Magelang, pengusaha dan pelaku wisata dari seluruh Indonesia, serta tamu undangan.
Pemerintah Kota Magelang mengharapkan Eco Travel Mart menjembatani para pemangku kepentingan industri pariwisata dalam mencapai kesepakatan bisnis, yang kemudian berdampak signifikan menggerakkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami apresiasi forum temu bisnis antara para 'stakeholder' (pemangku kepentingan) kepariwisataan dari berbagai wilayah di Indonesia ini. Semoga dapat melahirkan kemitraan-kemitraan yang berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan pariwisata sumber daya potensial yang dapat mendatangkan penghasilan dan sebagai "industri bersih" yang tidak menimbulkan polusi serta mendorong penyerapan tenaga kerja.
Oleh karena itu, katanya, pemerintah menetapkan sektor pariwisata sebagai salah satu di antara tiga sektor unggulan dalam pembangunan.
Ia mengatakan kepariwisataan sempat lesu akibat pandemi COVID-19, akan tetapi saat ini pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menunjukkan peningkatan meski belum mencapai level prapandemi.
Pada 2022, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) berhasil melampaui target. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat pada 2022 terdapat kunjungan wisman 5,5 juta kedatangan atau di atas target 1,8 hingga 3,6 juta kedatangan, sedangkan pergerakan wisnus mencapai 800 juta perjalanan atau di atas target 550 juta perjalanan.
Ia juga meminta pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan di Kota Magelang memanfaatkan peluang Program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang diluncurkan pemerintah pada akhir 2022. Program itu menstimulasi minat dan kebanggaan masyarakat Indonesia untuk berwisata di dalam negeri.
Praktisi pariwisata dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta Nining Yuniarti mengemukakan Eco Travel Mart untuk mendatangkan pembeli dan penjual terkait kepariwisataan dari berbagai daerah di Indonesia, sekaligus memperkenalkan Kota Magelang.
"Magelang itu kaya potensi yang siap dijual kepada wisatawan. Maka, dari sisi akademik, saya berpesan, pertama semangat untuk melestarikan dan melindungi 'heritage' (cagar budaya) dan (memberikan, red.) interpretasi yakni bagaimana kita memberikan wawasan tentang 'tourism' (kepariwisataan) karena setiap daerah mempunyai khas berbeda," katanya.
Dia berharap, kegiatan ini sukses menghasilkan banyak transaksi serta kerja sama pembeli dan penjual terkait dengan kepariwisataan.
"Pemerintah bersama para pemangku kepentingan dan pelaku usaha industri pariwisata harus terus menjaga momentum penguatan pemulihan sektor pariwisata melalui penerapan kebijakan pengembangan industri pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dan berbasis digital," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu pada pembukaan Eco Travel Mart diadakan Latar Tidar Tourism Institute di Hotel Puri Asri Magelang, Rabu (20/9), yang antara lain dihadiri sejumlah unsur pimpinan di lingkungan Pemkot Magelang, pengusaha dan pelaku wisata dari seluruh Indonesia, serta tamu undangan.
Pemerintah Kota Magelang mengharapkan Eco Travel Mart menjembatani para pemangku kepentingan industri pariwisata dalam mencapai kesepakatan bisnis, yang kemudian berdampak signifikan menggerakkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami apresiasi forum temu bisnis antara para 'stakeholder' (pemangku kepentingan) kepariwisataan dari berbagai wilayah di Indonesia ini. Semoga dapat melahirkan kemitraan-kemitraan yang berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan pariwisata sumber daya potensial yang dapat mendatangkan penghasilan dan sebagai "industri bersih" yang tidak menimbulkan polusi serta mendorong penyerapan tenaga kerja.
Oleh karena itu, katanya, pemerintah menetapkan sektor pariwisata sebagai salah satu di antara tiga sektor unggulan dalam pembangunan.
Ia mengatakan kepariwisataan sempat lesu akibat pandemi COVID-19, akan tetapi saat ini pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menunjukkan peningkatan meski belum mencapai level prapandemi.
Pada 2022, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) berhasil melampaui target. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat pada 2022 terdapat kunjungan wisman 5,5 juta kedatangan atau di atas target 1,8 hingga 3,6 juta kedatangan, sedangkan pergerakan wisnus mencapai 800 juta perjalanan atau di atas target 550 juta perjalanan.
Ia juga meminta pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan di Kota Magelang memanfaatkan peluang Program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang diluncurkan pemerintah pada akhir 2022. Program itu menstimulasi minat dan kebanggaan masyarakat Indonesia untuk berwisata di dalam negeri.
Praktisi pariwisata dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta Nining Yuniarti mengemukakan Eco Travel Mart untuk mendatangkan pembeli dan penjual terkait kepariwisataan dari berbagai daerah di Indonesia, sekaligus memperkenalkan Kota Magelang.
"Magelang itu kaya potensi yang siap dijual kepada wisatawan. Maka, dari sisi akademik, saya berpesan, pertama semangat untuk melestarikan dan melindungi 'heritage' (cagar budaya) dan (memberikan, red.) interpretasi yakni bagaimana kita memberikan wawasan tentang 'tourism' (kepariwisataan) karena setiap daerah mempunyai khas berbeda," katanya.
Dia berharap, kegiatan ini sukses menghasilkan banyak transaksi serta kerja sama pembeli dan penjual terkait dengan kepariwisataan.