Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta bersama Perum Bulog setempat membagikan bantuan cadangan beras dari Pemerintah Pusat sebanyak 411.142 kilogram untuk 41.142 keluarga penerima manfaat (KPM) atau warga kurang mampu di lima kecamatan di wilayah itu.

Pada penyaluran bantuan cadangan beras dari Pemerintah Pusat tersebut tujuannya untuk meringankan warga masyarakat yang tidak mampu karena ada kenaikan harga beras saat ini," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Surakarta, Tamso, di sela acara pembagian bantuan cadangan beras dari Pemerintah Tahap II untuk warga kurang mampu di Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, Jateng, Jumat.

"Kegiatan menyalurkan bantuan cadangan beras Pemerintah Tahap II di Kota Solo ini, tujuannya untuk meringankan warga masyarakat yang tidak mampu karena ada kenaikan beras. Mudah-mudahan dengan upaya itu, harga beras bisa segera kembali turun menjadi normal," kata Tamso.

Menurut dia, bantuan beras tersebut selama tiga bulan September, Oktober, dan November. Jumlah KPM naik turun karena ada warga yang meninggal, tetapi rata-rata hampir sama dengan sebelumnya, pembagian tahap pertama.

"Kami bersama Bulog hanya menyalurkan bantuan cadangan beras dari pusat. Beras bantuan cadangan untuk warga masyarakat yang kurang mampu dengan harapan dimanfaatkan dengan baik sehingga kebutuhan pangan bisa dengan tercukupi," katanya.

Sementara itu, Wakil Pimpinan Perum Bulog Surakarta Andrew R Shahab mengatakan penyaluran beras pada tahap I memang ada sedikit penyesuaian sesuai harga pokok penjualan, tetapi sudah melakukan koordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kemensos sekaligus untuk pelaksanaan di daerah yakni Dinas Pertanian dan Pertahanan Pangan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan adanya jumlah KPM itum, bisa diakomodir dari daerah. Jumlah hampir sama tahap I dan II. Tahap II ini, ada penyesuaian kurang sedikit dibanding tahap pertama bulan Maret, April dan Mei," kata Andrew.
.
Namun, Bulog masih menunggu jika ada tambahan bantuan untuk cadangan beras tahap II ini, alokasi secepat mungkin. Pada tahap II disalurkan pada September, Oktober, dan November.

Dia mengatakan untuk Kota Surakarta setiap bulannya sebanyak 41.142 KPM berarti jumlah berasnya sebanyak 411.420 kg karena setiap KPM mendapatkan jatah bantuan 10.000 kg beras. Jumlah pembagian sekitar lima hingga enam hari ke depan.

"Tim pembagian melalui kelurahan di Solo, beras kualitas medium untuk bantuan dari Pusat melalui Perum Bulog Surakarta," katanya.

Untuk penyaluran bantuan cadangan beras Pemerintah dengan menggunakan beras lokal semuanya. Bantuan pangan di Solo sudah dilakukan lima wilayah Boyolali, Sragen, Klaten Sukoharjo, Karanganyar dan yang belum hanya Wonogiri, tetapi akan dilakukan penyaluran, pada Senin atau Selasa minggu depan.

Dia mengatakan harga beras di pasar cenderung naik dan penyerapan beras juga disesuaikan dengan harga acuhan yang ditetapkan pemerintah. Bulog juga ada penyerapan gabah komersil yang di luar harga itu. Bulog juga ada pasar premium untuk komersil.

Stok beras di Bulog Surakarta kini sekitar 17.000 ton. Stok beras itu, sampai akhir tahun ini masih aman. Stok untuk Solo raya hingga panen awal berikutnya awal tahun depan masih aman.

Selain itu, penyerapan Perum Bulog Surakarta dilakukan di wilayah Solo raya dan sebagian dari wilayah Jawa Timur. Jika ada harga sesuai pembelian yang ditetapkan pemerintah, Bulog akan serap sebanyak banyaknya dengan batas maksimal, Rp9.950 per kg. 

Baca juga: Bantuan beras CPP mulai didistribusikan di Semarang

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024