Pekalongan, Jawa Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memberikan pelatihan kepada para peternak tentang pengolahan asupan pakan ternak seiring berkurangnya ketersediaan air dan rumput saat musim kemarau.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Batang Muadi di Pekalongan, Jateng, Rabu, mengatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem yang masih terjadi pada September 2023 dengan curah hujan yang rendah mengurangi ketersediaan air serta produksi pertanian dan rumput yang berdampak pada ketersediaan pakan ternak.
"Oleh karena itu, kami mengimbau peternak tetap memastikan hewan ternak tetap diberi makanan yang bernutrisi, mencukupi kebutuhan air dan vitamin agar ternak dapat produktif dan tetap sehat," katanya.
Menurut dia, kegiatan pelatihan pengolahan pakan ternak itu sebagai upaya mendukung peternak khususnya sapi, kerbau, dan kambing agar tetap bisa mencukupi pakan ternak saat musim kemarau.
"Cuaca ekstrem bisa menimbulkan kelangkaan pakan ternak karena banyak rumput maupun produksi pertanian yang sudah mulai kering," katanya.
Ia, yang didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ilena Palupi, mengatakan pada pelatihan itu, para peternak diberikan cara penyediaan pakan ternak tetap melimpah dengan memanfaatkan jerami padi, daun atau rumput dan melakukan fermentasi.
Selain menjaga ketersediaan asupan pakan ternak, kata dia, pihaknya juga memberikan edukasi kepada para peternak untuk mengantisipasi terjadinya heat stress atau kondisi seekor hewan ternak tidak dapat menghilangkan suhu panas secara memadai.
"Kami berharap dengan persiapan strategi dalam memenuhi kebutuhan pakan hewan ternak, peternak bisa berproduksi maksimal dan tetap memutarkan sirkulasi ekonomi peternak dari tingkat terbawah," katanya.
Baca juga: Pemkab Boyolali terus lakukan vaksinasi cegah antraks pada ternak sapi
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Batang Muadi di Pekalongan, Jateng, Rabu, mengatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem yang masih terjadi pada September 2023 dengan curah hujan yang rendah mengurangi ketersediaan air serta produksi pertanian dan rumput yang berdampak pada ketersediaan pakan ternak.
"Oleh karena itu, kami mengimbau peternak tetap memastikan hewan ternak tetap diberi makanan yang bernutrisi, mencukupi kebutuhan air dan vitamin agar ternak dapat produktif dan tetap sehat," katanya.
Menurut dia, kegiatan pelatihan pengolahan pakan ternak itu sebagai upaya mendukung peternak khususnya sapi, kerbau, dan kambing agar tetap bisa mencukupi pakan ternak saat musim kemarau.
"Cuaca ekstrem bisa menimbulkan kelangkaan pakan ternak karena banyak rumput maupun produksi pertanian yang sudah mulai kering," katanya.
Ia, yang didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ilena Palupi, mengatakan pada pelatihan itu, para peternak diberikan cara penyediaan pakan ternak tetap melimpah dengan memanfaatkan jerami padi, daun atau rumput dan melakukan fermentasi.
Selain menjaga ketersediaan asupan pakan ternak, kata dia, pihaknya juga memberikan edukasi kepada para peternak untuk mengantisipasi terjadinya heat stress atau kondisi seekor hewan ternak tidak dapat menghilangkan suhu panas secara memadai.
"Kami berharap dengan persiapan strategi dalam memenuhi kebutuhan pakan hewan ternak, peternak bisa berproduksi maksimal dan tetap memutarkan sirkulasi ekonomi peternak dari tingkat terbawah," katanya.
Baca juga: Pemkab Boyolali terus lakukan vaksinasi cegah antraks pada ternak sapi