Semarang (ANTARA) - Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan LAZISNU Kota Semarang menggelar Pelatihan Peningkatan Kemampuan Relawan Amil dalam  fundraising Zakat, Infaq, dan Shadaqah dalam rangka Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Program Studi Manajemen Dakwah.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para relawan dalam pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah di masing-masing kecamatan di Kota Semarang. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini berlangsung selama 2 hari pada Sabtu hingga Minggu 3-4 Agustus 2023.

Acara yang diadakan di aula LAZISNU Kota Semarang, menghadirkan narasumber dari IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) Provinsi Jawa Tengah dan Usfiyatul Marfu'ah dosen UIN Walisongo Semarang. Sebelumnya, acara dibuka oleh ketua LAZISNU Kota Semarang yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Rabi’atul Adawiyah wakil ketua bidang program.

Dalam sambutannya Rabi’atul Adawiyah menyampaikan bahwa adanya kerjasama ini sangat disambut baik, terlebih kerjasama dengan UIN Walisongo sudah berlangsung cukup lama seperti adanya program magang dan sebagainya.

“Dengan adanya pelatihan dalam Karya Pengabdian Dosen (KPD) yang diadakan pada hari ini dan besok, harapannya para relawan amil dapat lebih memahami pengelolaan ZIS. Selain itu, yang menjadi salah satu kendala dalam kegiatannya yaitu dalam fundraising artinya bagaimana mengajak masyarakat atau muzaki agar bersedia menyalurkan zakatnya,” jelasnya.

Pada hari pertama, Subhan selaku narasumber sharing pengalaman menjadi amil, Fundraising ZIS di IZI dilanjutkan dengan penjelasan mengenai attitude amil, nilai-nilai yang harus dipegang teguh amil, tugas, dan tanggungjawab amil.

Subhan menjelaskan dalam rangka menjemput donatur, seorang amil bahwa seorang amil harus memiliki integritas, kredibilitas, profesionalisme, kualitas jasa, dan kepercayaan agar para donatur memiliki loyalitas yang tinggi dalam memberikan donasi. Selain itu, pada hari yang sama Subhan menjelaskan mengenai cara pengelolaan kaleng koin dan pengoptimalan media lembaga.

Pada hari kedua, para relawan dibekali dengan fiqih ZIS serta tata cara menghitung zakat yang disampaikan oleh Usfiyatul Marfu'ah. Sesi ini juga diisi sharing section mengenai program yang pernah para relawan lakukan ataupun temui di lapangan.

“Saya pernah melihat di salah satu bandara, program dari UNICEF untuk memberikan suatu bantuan kemanusiaan dan nantinya para donatur akan diberi gelang dan panggilan tersendiri, bahkan ketika ada hari penting misalnya ulang tahun itu akan diucapkan. Selain itu, para donatur akan diberikan broadcast dan video terkait donasi yang digunakan. Ini hal cukup sederhana tetapi sangat menyenangkan para donatur” jelas salah satu relawan.

Sesi di akhiri dengan diskusi dan presentasi terkait pengelolaan serta pengumpulan ZIS di LAZISNU Kota Semarang sebagai salah satu bekal untuk relawan dalam menjalankan tugas nantinya.

Pelatihan dalam Karya Pengabdian Dosen (KPD) ini disambut antusias oleh peserta, mereka menerima paparan tentang ilmu ZIS dengan baik.

“Selama 2 hari ini saya cukup senang, jujur ini pengalaman baru banget. Alhamdulillah bisa dapat ilmu baru, teman baru, dan juga relasi baru. Semoga pelatihan ini memberi manfaat dan bekal yang cukup bagi para relawan,” ungkap Rina salah satu peserta relawan amil LAZISNU Kota Semarang.
 

Pewarta : ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024