Magelang (ANTARA) - Jabatan sekretaris daerah (sekda) tidak sekadar membutuhkan sosok yang pintar, tetapi harus mampu mengembangkan kerja sama, kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz.
Muchamad Nur Aziz mengatakan bahwa Kota Magelang tidak bisa maju kalau tidak ada kerja sama.
"Sekda itu ibarat istri bagi wali kota, sekda harus mengerti dan sering mengingatkan kalau wali kota salah," katanya di Magelang, Jumat.
Wali Kota menyampaikan hal tersebut pada upacara pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Hamzah Kholifi di Pendopo Pengabdian Kota Magelang.
Sekda Kota Magelang secara definitif dijabat oleh Hamzah Kholifi. Dengan pelantikan ini, jabatan Penjabat (Pj.) Sekda Kota Magelang Larsita juga resmi berakhir.
Hamzah Kholifi sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Wali Kota Magelang Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan.
Lebih lanjut Aziz mengatakan bahwa jabatan sekda adalah jabatan tertinggi sebagai aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Magelang. Jabatan ini mengandung makna dan tanggung jawab yang besar.
"Kepada Pak Hamzah, segera menyesuaikan diri. Belajar dengan para seniornya, cepat, jangan sampai menunda pekerjaan. Pekerjaan Kota Magelang masih banyak," kata Wali Kota.
Ia tidak ingin Sekda Kota Magelang "santai". Sekda harus bisa menjaga hubungan baik dan menjadi jembatan komunikasi antara Pemkot Magelang dan DPRD untuk kolaborasi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan daerah.
Hamzah Kholifi telah melalui rangkaian pendaftaran sampai seleksi. Selama proses tersebut, ada dua kandidat lain yang memenuhi syarat, yakni Yonas Nusantrawan Bolla dan Wawan Setiadi.
"Terima kasih kepada teman-teman yang telah mengikuti seleksi, Pak Yonas dan Pak Wawan. Saya ingin ke depan jabatan sekda jelas, setiap 2 tahun akan dievaluasi apakah memenuhi syarat atau tidak. Kalau tidak memenuhi syarat, tolong mundur," katanya.
Sekda Kota Magelang definitif Hamzah Kholifi menyatakan siap "gas pol" segera meneruskan tugas-tugas yang sebelumnya diamanahkan oleh Pj. Sekda Kota Magelang.
Menurut dia, sekda merupakan jabatan yang tidak ringan. Amanah yang diembannya memerlukan dukungan dan kerja sama agar program-program Pemkot Magelang yang sudah tertuang di RPJMD bisa terlaksana dengan baik.
"Tentunya keberhasilan itu harus disengkuyung bersama, termasuk dengan masyarakat. Sehingga permasalahan prioritas, seperti kemiskinan, pengangguran, problem stunting dan sebagainya bisa ditangani," katanya.
Selama meniti karier sebagai ASN Pemkot Magelang, Hamzah Kholifi pernah menjadi staf kelurahan, Lurah Wates, sekretaris camat, Camat Magelang Selatan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), dan jabatan terakhir Staf Ahli Wali Kota Magelang Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan selama 2 tahun. Dia juga didapuk sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Kota Magelang sejak 2019.
Muchamad Nur Aziz mengatakan bahwa Kota Magelang tidak bisa maju kalau tidak ada kerja sama.
"Sekda itu ibarat istri bagi wali kota, sekda harus mengerti dan sering mengingatkan kalau wali kota salah," katanya di Magelang, Jumat.
Wali Kota menyampaikan hal tersebut pada upacara pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Hamzah Kholifi di Pendopo Pengabdian Kota Magelang.
Sekda Kota Magelang secara definitif dijabat oleh Hamzah Kholifi. Dengan pelantikan ini, jabatan Penjabat (Pj.) Sekda Kota Magelang Larsita juga resmi berakhir.
Hamzah Kholifi sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Wali Kota Magelang Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan.
Lebih lanjut Aziz mengatakan bahwa jabatan sekda adalah jabatan tertinggi sebagai aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Magelang. Jabatan ini mengandung makna dan tanggung jawab yang besar.
"Kepada Pak Hamzah, segera menyesuaikan diri. Belajar dengan para seniornya, cepat, jangan sampai menunda pekerjaan. Pekerjaan Kota Magelang masih banyak," kata Wali Kota.
Ia tidak ingin Sekda Kota Magelang "santai". Sekda harus bisa menjaga hubungan baik dan menjadi jembatan komunikasi antara Pemkot Magelang dan DPRD untuk kolaborasi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan daerah.
Hamzah Kholifi telah melalui rangkaian pendaftaran sampai seleksi. Selama proses tersebut, ada dua kandidat lain yang memenuhi syarat, yakni Yonas Nusantrawan Bolla dan Wawan Setiadi.
"Terima kasih kepada teman-teman yang telah mengikuti seleksi, Pak Yonas dan Pak Wawan. Saya ingin ke depan jabatan sekda jelas, setiap 2 tahun akan dievaluasi apakah memenuhi syarat atau tidak. Kalau tidak memenuhi syarat, tolong mundur," katanya.
Sekda Kota Magelang definitif Hamzah Kholifi menyatakan siap "gas pol" segera meneruskan tugas-tugas yang sebelumnya diamanahkan oleh Pj. Sekda Kota Magelang.
Menurut dia, sekda merupakan jabatan yang tidak ringan. Amanah yang diembannya memerlukan dukungan dan kerja sama agar program-program Pemkot Magelang yang sudah tertuang di RPJMD bisa terlaksana dengan baik.
"Tentunya keberhasilan itu harus disengkuyung bersama, termasuk dengan masyarakat. Sehingga permasalahan prioritas, seperti kemiskinan, pengangguran, problem stunting dan sebagainya bisa ditangani," katanya.
Selama meniti karier sebagai ASN Pemkot Magelang, Hamzah Kholifi pernah menjadi staf kelurahan, Lurah Wates, sekretaris camat, Camat Magelang Selatan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), dan jabatan terakhir Staf Ahli Wali Kota Magelang Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan selama 2 tahun. Dia juga didapuk sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Kota Magelang sejak 2019.