Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa magnitudo 5,0 di wilayah pantai barat Sumatera, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung dipicu sesar aktif dasar laut.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu, mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,88 lintang selatan dan 103,98 bujur timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 76 km arah barat daya Pesisir Barat, Lampung pada kedalaman 16 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu sesar aktif dasar laut," katanya.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Rabu (30/8) pukul 09.17.02 WIB itu berdampak dan dirasakan di daerah Liwa dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga pukul 09.45 WIB, lanjutnya, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca juga: 256 jiwa mengungsi akibat gempa di Kabupaten Sigi
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu, mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,88 lintang selatan dan 103,98 bujur timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 76 km arah barat daya Pesisir Barat, Lampung pada kedalaman 16 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu sesar aktif dasar laut," katanya.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Rabu (30/8) pukul 09.17.02 WIB itu berdampak dan dirasakan di daerah Liwa dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga pukul 09.45 WIB, lanjutnya, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca juga: 256 jiwa mengungsi akibat gempa di Kabupaten Sigi