Cilacap (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wijaya Cilacap optimistis pasokan air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi sebagian besar masyarakat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kembali lancar setelah menghadapi kendala pada musim kemarau tahun 2023.
"Kami ucapkan permohonan maaf kami kepada masyarakat Cilacap, khususnya pelanggan PDAM dengan kondisi pelayanan akhir-akhir ini terganggu karena beberapa kendala yang kami hadapi," kata Direktur Utama PDAM Tirta Wijaya Bambang Yulianto di Cilacap, Senin.
Menurut dia, salah satu kendala yang dihadapi PDAM Tirta Wijaya berupa kemarau panjang yang bersamaan dengan adanya perbaikan saluran irigasi yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap.
Ia mengatakan selama ini, PDAM Tirta Wijaya memanfaatkan saluran irigasi dari Bendung Gerak Serayu di Kabupaten Banyumas sebagai pasokan air baku untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kesugihan.
Oleh karena adanya perbaikan saluran irigasi, kata dia, pasokan air baku langsung diambil dari Sungai Serayu yang berada di dekat IPA Kesugihan.
"Dengan kita mengambil langsung di (Sungai Serayu) Kesugihan, ada waktu-waktu tertentu itu air laut naik sampai ke lokasi intake pemasukan, red.), yang mengakibatkan pasokan air baku ke instalasi pengolahan kami tidak lancar," jelasnya.
Dengan pasokan air baku yang berkurang hampir 50 persen itu, kata dia, secara otomatis pelanggan PDAM yang berada di wilayah Kesugihan, Kota Cilacap, Jeruklegi, hingga Kawunganten terganggu
"Pada jam-jam tertentu, ada yang mengalirnya kecil, bahkan mati. Ini yang sedang kami hadapi di pelayanan kepada masyarakat akhir-akhir ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan segera mengoperasionalkan intake yang ada di Desa Bulupayung, Kecamatan Kesugihan.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga sudah mengajukan permohonan ke PLN Area Purwokerto dan aliran listrik untuk pompa air milik PDAM Tirta Wijaya di Bendung Gerak Serayu dijadwalkan akan mulai menyala pada tanggal 5 September.
Dengan demikian, lanjut dia, pompa air di Bendung Gerak Serayu bisa beroperasi secara maksimal setiap hari selama 24 jam untuk mengalirkan air baku ke Bulupayung melalui jaringan pipa.
"Saat sekarang kita hanya bisa mengoperasionalkan pompa yang ada di Bendung Gerak Serayu itu siang hari, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Malam hari tidak kita hidupkan karena mengganggu masyarakat yang ada di sekitar Bendung Gerak Serayu," jelasnya.
Menurut dia, pengoperasian pompa air tersebut selama ini menggunakan genset sehingga hanya dioperasikan pada siang hari.
Ia mengharapkan dengan pengoperasian pompa air di Bendung Gerak Serayu secara maksimal, pasokan air baku untuk intake Bulupayu dapat berjalan lancar dan bisa mengeliminasi kendala yang selalu dihadapi setiap kali musim kemarau.
Bambang mengakui sejumlah desa di Kecamatan Kawunganten paling terdampak oleh tidak maksimalnya operasional IPA Kesugihan, sehingga pihaknya menyalurkan bantuan air bersih untuk masyarakat setempat dengan menggunakan armada tangki setiap hari.
"Ini salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat karena layanannya tidak lancar, kami beri kompensasi pakai mobil tangki. Harapannya masyarakat masih bisa memanfaatkan air untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
"Kami ucapkan permohonan maaf kami kepada masyarakat Cilacap, khususnya pelanggan PDAM dengan kondisi pelayanan akhir-akhir ini terganggu karena beberapa kendala yang kami hadapi," kata Direktur Utama PDAM Tirta Wijaya Bambang Yulianto di Cilacap, Senin.
Menurut dia, salah satu kendala yang dihadapi PDAM Tirta Wijaya berupa kemarau panjang yang bersamaan dengan adanya perbaikan saluran irigasi yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap.
Ia mengatakan selama ini, PDAM Tirta Wijaya memanfaatkan saluran irigasi dari Bendung Gerak Serayu di Kabupaten Banyumas sebagai pasokan air baku untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kesugihan.
Oleh karena adanya perbaikan saluran irigasi, kata dia, pasokan air baku langsung diambil dari Sungai Serayu yang berada di dekat IPA Kesugihan.
"Dengan kita mengambil langsung di (Sungai Serayu) Kesugihan, ada waktu-waktu tertentu itu air laut naik sampai ke lokasi intake pemasukan, red.), yang mengakibatkan pasokan air baku ke instalasi pengolahan kami tidak lancar," jelasnya.
Dengan pasokan air baku yang berkurang hampir 50 persen itu, kata dia, secara otomatis pelanggan PDAM yang berada di wilayah Kesugihan, Kota Cilacap, Jeruklegi, hingga Kawunganten terganggu
"Pada jam-jam tertentu, ada yang mengalirnya kecil, bahkan mati. Ini yang sedang kami hadapi di pelayanan kepada masyarakat akhir-akhir ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan segera mengoperasionalkan intake yang ada di Desa Bulupayung, Kecamatan Kesugihan.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga sudah mengajukan permohonan ke PLN Area Purwokerto dan aliran listrik untuk pompa air milik PDAM Tirta Wijaya di Bendung Gerak Serayu dijadwalkan akan mulai menyala pada tanggal 5 September.
Dengan demikian, lanjut dia, pompa air di Bendung Gerak Serayu bisa beroperasi secara maksimal setiap hari selama 24 jam untuk mengalirkan air baku ke Bulupayung melalui jaringan pipa.
"Saat sekarang kita hanya bisa mengoperasionalkan pompa yang ada di Bendung Gerak Serayu itu siang hari, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Malam hari tidak kita hidupkan karena mengganggu masyarakat yang ada di sekitar Bendung Gerak Serayu," jelasnya.
Menurut dia, pengoperasian pompa air tersebut selama ini menggunakan genset sehingga hanya dioperasikan pada siang hari.
Ia mengharapkan dengan pengoperasian pompa air di Bendung Gerak Serayu secara maksimal, pasokan air baku untuk intake Bulupayu dapat berjalan lancar dan bisa mengeliminasi kendala yang selalu dihadapi setiap kali musim kemarau.
Bambang mengakui sejumlah desa di Kecamatan Kawunganten paling terdampak oleh tidak maksimalnya operasional IPA Kesugihan, sehingga pihaknya menyalurkan bantuan air bersih untuk masyarakat setempat dengan menggunakan armada tangki setiap hari.
"Ini salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat karena layanannya tidak lancar, kami beri kompensasi pakai mobil tangki. Harapannya masyarakat masih bisa memanfaatkan air untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.