Semarang (ANTARA) - Jasa Raharja bersama Forum Keselamatan Lalu Lintas atau FKLL membahas pentingnya menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Tengah.

Pembahasan bersama FKLL tersebut berlangsung di Kantor Jasa Raharja Jalan Sultan Agung Semarang, Selasa (22/8).

FKLL dihadiri dari berbagai pemangku, antara lain, Jasa Raharja, Polri, Dinas Perhubungan, Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, BPTD Kelas II Jateng, BBPJN Jawa Tengah , Bapenda Provinsi Jawa Tengah, serta Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Cabang Jawa Tengah.

Dari Jasa Raharja dihadiri langsung oleh Kepala Cabang Triadi, SH sekaligus sebagai moderator dalam acara. Polri diwakili oleh Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Drs. Agus Suro Nugroho S.H M.Hum, Dinas Perhubungan diwakili oleh Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Prov Jateng Erry Derima Riyanto ATD, MT, dari Dinas PUBMCK oleh Kepala Dinas AR.Dr.Ir Hanung Triyono M.Si, dari Dinas Bappeda  oleh Kepala Dinas Harso Susilo ST, MM, dari Dinas Kesehatan oleh Plh, Kepala Dinas dr. Irma Makiah sedangkan dari Bapenda Provinsi Jawa Tengah dihadiri langsung oleh Plt, Kepala Badan Eddy S. Bramantyo SE, MM.

Kepala Cabang Jasa Raharja menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini angka kecelakaan maupun fatalitas korban kecelakaan di Jawa Tengah masih tinggi, terbukti dengan meningkatnya jumlah santunan yang telah dikeluarkan oleh Jasa Raharja sampai dengan bulan Juli 2023 dibanding dengan bulan Juli tahun 2022.

Triadi juga menyampaikan terdapat titik-titik rawan laka yang patut menjadi perhatian bersama dalam upaya mengurangi angka kecelakaan, di antaranya di Kabupaten Banyumas, sedangkan di kabupaten/kota ada di Kecamatan Jebres  Kota Surakarta.

Hal ini menjadi keprihatinan bersama, apalagi yang menjadi korban laka lantas adalah usia produktif yaitu 17 tahun sampai dengan 35 tahun yang merupakan usia produktif serta tulang punggung bagi keluarga dalam mencari nafkah.

Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol. Agus Suryo Nugroho menyampaikan bahwa Lalu lintas merupakan cermin budaya bangsa dimana apabila masyarakat tertib berlalu lintas maka bisa dikaitkan dengan kemajuan bangsa.

Banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan sehingga selain penindakan tegas di jalan yang telah dilakukan Polri serta melalui media ETLE, ia mengajak juga para pemangku kepentingan untuk secara bersama-sama secara preventif dan edukatif mencegah bagaimana caranya seseorang dapat taat dan patuh berlalu lintas.

Dinas Pehubungan Jawa tengah melalui Kabid Lalin Erry Derima Riyanto menyampaikan bahwa untuk jangka Panjang angka kecelakaan Lalu lintas di Jawa Tengah optimis dapat turun sebesar 20 persen. Yang dapat dilakukan Dinas Perhubungan dalam hal ini sebagai pilar ke-3 dari FLLAJ akan menertibkan kendaraan yang melakukan pelanggaran aturan ODOL (over-dimension over-load).

Adanya FKLL ini diharapkan menjadi momentum untuk melakukan evaluasi bersama para pemangku kepentingan sehingga angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan, salah satunya melalui operasi gabungan, sosialisasi safety riding kepada para sopir baik angkutan umum maupun angkutan pribadi.

Kemudian secara infrastruktur jalan berkeselamatan juga menjadi perhatian, misalnya, untuk penerangan jalan, rambu-rambu imbauan, serta sarana dan prasarana lain yang dapat membantu untuk mencegah terjadinya laka lantas. ***


Pewarta : ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024