Semarang (ANTARA) - Ada yang berbeda dalam penampilan karnaval siswa siswi SMK PSM Randublatung dalam agenda karnaval tahun ini.

Kesadaran lingkungan siswa siswi yang melihat banyaknya sampah dari klobot ( kulit jagung) di musim panen jagung. Mereka berhasil menyulap sampah klobot ini menjadi busana yang indah.

Tidak hanya itu, kesadaran lingkungan lainnya adalah Siswa Siswi SMK PSM Randublatung  menampilkan hasil pakaian karnaval yang dibuat oleh siswa-siswi yang berbahan dasar kain perca dan juga bahan – bahan bekas seperti koran dan plastik.

Busana karnaval karya siswa ditampilkan dalam Pawai Pembangunan Randublatung Carnival yang dilaksanakan pada Sabtu (19/2023). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat mulai tingkat TK, SD, SMP atau MTs, SMA atau SMK, hingga masyarakat umum Randublatung.

Randublatung Carnival  berlangsung dengan meriah dengan semangat para peserta yang menampilkan berbagai hasil karya mereka dalam menyemarakkan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI.

Alifa Nur Fitri,M.I.Kom., Ketua Yayasan YPI PSM Randublatung,  mengapresiasi kesadaran lingkungan siswa siswi SMK PSM Randublatung.

Di tengah isu lingkungan, siswa SMK turut hadir dalam karya nyatanya dengan  membuat busana karnaval daur ulang.

Tak hanya klobot tapi juga koran bekas karena melihat di perpustakaan banyak sekali koran bekas yang sudah lama dan tidak terpakai.

Klobot jagung dipergunakan siswa karena mayoritas di daerah rumah mereka musim panen jagung dan banyak sekali sampah klobot jagung yang biasanya hanya dibakar saja, namun mereka mengemas menjadi maskot dalam karnaval kali ini.

Plastik merupakan barang bekas yang sulit terurai bahkan butuh ratusan tahun untuk terurai. Kali ini mereka membawa plastik dari rumah masing-masing yang berwarna meriah putih yang mereka berhasil membuat maskot juga dari sampah plastik yang indah dan bernuansa merah putih.

Sudari,S.Pd.,  Kepala Sekolah SMK PSM Randublatung menyampaikan dalam karnaval kali ini mengirimkan 70 siswa yang menampilkan tarian adat dan hasil karya siswa yang di dibagi menjadi 10 suku diantaranya ada Suku Aceh, Suku Batak, Suku Minangkabau, Suku Betawi, Suku Jawa, Suku Bali, Suku Madura, Suku Dayak, Suku Bugis, dan Suku Toraja.

"Penampilan siswa-siswi SMK lebih lengkap dengan tarian nusantara yaitu tari Tari profil pelajar Pancasila yang merupakan sebuah tarian kreasi yang dilakukan oleh siswa-siswi SMK PSM Randublatung. Tarian ini mencerminkan penanaman cinta terhadap Pancasila dan mengandung pesan luhur tentang cita cita pendidikan Indonesia di Kurikulum Merdeka Belajar," katanya.

Ketua Panitia penampilan SMK PSM yaitu Mulyono,S.Pd. menyampaikan karnaval tahun ini kami mengambil tema "Dengan Berkebhinekaan Global, Mari Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa".

"Kami juga menampilkan pakaian adat nusantara dari beberapa suku daerah yang ada di Indonesia sebagai wujud dari persatuan dan kesatuan bangsa serta rasa cinta tanah air Negara kesatuan Republik Indonesia," ungkapnya

Duta Pariwisata Kabupaten Blora dari SMK PSM yaitu Mujiono turut tampil dalam karnival Randublatung dengan mengenakan Karya siswa Program Keahlian Tata Busana SMK PSM Randublatung. ***

Pewarta : ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024