Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang berkomitmen meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit setempat guna meningkatkan pelayanan kepada pasien dan mengoperasikan berbagai alat kesehatan dengan baik.

"Selain fasilitas yang harus kita lengkapi, juga dokter dan perawatnya harus bisa mengoperasikan. Kita punya alat tapi kalau tidak ada yang bisa mengoperasikan, kan percuma. Harapannya Tahun 2024 fasilitas rumah sakit kita lengkap," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.

Ia mengatakan pengoperasian alat kesehatan membutuhkan SDM yang memiliki keterampilan memadai.

Ia mengatakan hal itu terkait dengan penerimaan bantuan satu ventilator dan tiga oxygen concentrator untuk RSUD Budi Rahayu Kota Magelang dari Yayasan BUMN Untuk Indonesia. Penyerahan alkes itu oleh Ketua Yayasan BUMN Untuk Indonesia Harjawan Balaningrath kepada Wali Kota Muchamad Nur Aziz di Pendopo Pengabdian, Kompleks Rumah Jabatan Wali Kota Magelang, Selasa (1/8).

Ia menyampaikan terima kasih kepada Yayasan BUMN Untuk Indonesia atas bantuan alkes kepada rumah sakit tipe C tersebut.  

Dia mengharapkan bantuan tersebut dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Dengan tambahan bantuan ini masyarakat Kota Magelang semakin terlayani dengan baik. Fasilitas-fasilitas kesehatan akan terus dilengkapi, baik di rumah sakit tipe C maupun yang tipe D sehingga Kota Magelang juga jadi solusi untuk warga sekitarnya," katanya.

Ketua Yayasan BUMN Untuk Indonesia Harjawan Balaningrath menjelaskan ventilator dan oxygen concentrator tersebut sisa bantuan dari Amerika dan Cina pada masa pandemi COVID-19. Sejak pandemi, Yayasan BUMN Untuk Indonesia berupaya mencari bantuan asing untuk penanganan penularan COVID-19 itu.

"Selama masa COVID-19, kami jadi kendaraan bagaimana mendapat bantuan asing. Pertama kali, kami mendapatkan Avigan (Favipirafir) yang katanya obat COVID-19. Obat itu produk Cina yang dikembangkan oleh Fujifilm Jepang. Saat itu kami peroleh untuk pengobatan salah satu menteri yang terinfeksi COVID-19 dan saat ini selamat," katanya.

Yayasan BUMN Untuk Indonesia juga sebagai pengelola Wisma Atlet yang saat itu untuk mengisolasi dan merawat para pasien COVID-19. Yayasan tersebut mengoperasikan, antara lain katering, cuci pakaian, biaya relawan, dan biaya tenaga kesehatan.

"Kami akan terus membantu, kawan-kawan kami yang membutuhkan alkes yang tersisa," katanya. 
 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024