Magelang (ANTARA) - Tim Pengabdian Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar (Untidar) Magelang memberikan pelatihan pemrograman animasi kepada guru yang berlangsung di SD Negeri Pancuranmas 1, Secang, Kabupaten Magelang.
Ketua Tim Pengabdian Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Untidar Susanti Malasari di Magelang, Senin, mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan kepada para guru dengan pemrograman animasi yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran.
Ia menyampaikan pemrograman animasi yang dikenalkan kepada para guru ini merupakan pemrograman sederhana menggunakan aplikasi Scratch yang mudah diakses dan digunakan oleh semua kalangan karena aplikasi ini berbasis "drag and drop" sehingga para pengguna hanya cukup menarik blok ke kode area sesuai dengan alur cerita yang dibuatnya.
"Aplikasi pemrograman animasi ini tentunya dipilih berdasarkan tingkat keterampilan para peserta yang masih dalam kategori pemula," katanya.
Menurut dia, animasi ini bisa menjadi sebuah media untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila untuk mewujudkan karakter dan kompetensi peserta didik yang berdasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila ini terdiri atas enam elemen, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Ia menuturkan kegiatan pemrograman animasi sangat cocok dengan beberapa elemen Profil Pelajar Pancasila, yaitu bernalar kritis, dan kreatif.
Susanti mengatakan kegiatan ini memberikan ruang bagi guru untuk bereksplorasi dan berkreativitas dengan menggunakan teknologi, khususnya tentang pemrograman animasi. Kegiatan ini menelurkan beberapa produk cerita dan game yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di kelas.
Selain itu, para peserta menjadi semakin kreatif dan inovatif dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek, yang tentunya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan minat, cara belajar, dan produk belajar siswa.
Kegiatan pengabdian ini mendapatkan respon positif dari para kepala sekolah maupun peserta kegiatan yang ditandai dengan semangat dan antusiasme mereka dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami para guru SD, karena karakter yang disediakan bagus, tampilan menarik dan programnya mudah dijalankan," kata peserta pelatihan Eka.
Ia optimistis anak-anak akan menyukai jika dirinya menggunakannya sebagai media pembelajaran di sekolah.
"Saya akan mencoba menularkan kepada para siswa pada pembelajaran berbasis proyek karena saya melihat bahwa pemrograman animasi ini melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif," katanya.*
Baca juga: Magelang-Untidar kerja sama dalam Program Penguatan Kapasitas Ormawa
Ketua Tim Pengabdian Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Untidar Susanti Malasari di Magelang, Senin, mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan kepada para guru dengan pemrograman animasi yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran.
Ia menyampaikan pemrograman animasi yang dikenalkan kepada para guru ini merupakan pemrograman sederhana menggunakan aplikasi Scratch yang mudah diakses dan digunakan oleh semua kalangan karena aplikasi ini berbasis "drag and drop" sehingga para pengguna hanya cukup menarik blok ke kode area sesuai dengan alur cerita yang dibuatnya.
"Aplikasi pemrograman animasi ini tentunya dipilih berdasarkan tingkat keterampilan para peserta yang masih dalam kategori pemula," katanya.
Menurut dia, animasi ini bisa menjadi sebuah media untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila untuk mewujudkan karakter dan kompetensi peserta didik yang berdasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila ini terdiri atas enam elemen, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Ia menuturkan kegiatan pemrograman animasi sangat cocok dengan beberapa elemen Profil Pelajar Pancasila, yaitu bernalar kritis, dan kreatif.
Susanti mengatakan kegiatan ini memberikan ruang bagi guru untuk bereksplorasi dan berkreativitas dengan menggunakan teknologi, khususnya tentang pemrograman animasi. Kegiatan ini menelurkan beberapa produk cerita dan game yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di kelas.
Selain itu, para peserta menjadi semakin kreatif dan inovatif dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek, yang tentunya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan minat, cara belajar, dan produk belajar siswa.
Kegiatan pengabdian ini mendapatkan respon positif dari para kepala sekolah maupun peserta kegiatan yang ditandai dengan semangat dan antusiasme mereka dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami para guru SD, karena karakter yang disediakan bagus, tampilan menarik dan programnya mudah dijalankan," kata peserta pelatihan Eka.
Ia optimistis anak-anak akan menyukai jika dirinya menggunakannya sebagai media pembelajaran di sekolah.
"Saya akan mencoba menularkan kepada para siswa pada pembelajaran berbasis proyek karena saya melihat bahwa pemrograman animasi ini melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif," katanya.*
Baca juga: Magelang-Untidar kerja sama dalam Program Penguatan Kapasitas Ormawa