Purwokerto (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto terus berupaya membidik pekerja sektor informal di pedesaan untuk menjadi peserta program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek)

"Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah kampanye program Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC) Masuk Desa," kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto Antony Sugiarto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.

Menurut dia, kampanye program KKBC Masuk Desa telah dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada 6 Juli 2023, sedangkan peluncuran kegiatan tersebut di Kabupaten Banyumas, dipusatkan di Kecamatan Gumelar pada Kamis (20/7).

Lebih lanjut, dia mengatakan, KKBC merupakan satu kampanye yang diluncurkan untuk melindungi pekerja Indonesia, sehingga pemerintah daerah diharapkan bisa memberikan dukungan penuh.

"Apalagi di Kabupaten Banyumas, berbagai macam pekerja ada, mulai pekerja perorangan, peternak, penderes hingga petani. Dari kampanye program ini, kami ingin memastikan masyarakat sudah terlindungi dengan BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya.

Ia mengakui, animo masyarakat sangat tinggi terhadap kampanye tersebut, sehingga hal itu sangat positif bagi keberlangsungan program KKBC Masuk Desa.

Dalam hal ini, kata dia, masyarakat diajak untuk sadar akan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Di mana tidak hanya kita yang bekerja tapi juga keluarga yang ditinggalkan saat kita bekerja perlu mendapatkan ketenangan," tegasnya.

Menurut dia, pekerja dapat bekerja dengan keras dan keluarga yang ditinggalkan bebas dari cemas dengan risiko akibat kerja menjadi tanggung jawab BPJS Ketenagakerjaan.

Antony mengatakan, cukup dengan membayar iuran sebesar Rp16.800 per bulan, pekerja bisa mengikuti program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

"Bagi warga atau pekerja informal yang ingin menyisihkan Rp36.800 per bulan, bisa mengikuti program JHT (Jaminan Hari Tua), JKK, dan JKM. Pekerja telah mendapatkan manfaat yang lengkap dari BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Ia mengatakan, bukti nyata dari perlindungan BPJS Ketenagakerjaan telah ditunjukkan oleh BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto dengan memberikan santunan kepada ahli waris salah seorang atlet gantole Banyumas yang meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat latihan dalam rangka persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVI Jawa Tengah Tahun 2023.

Menurut dia, ahli waris almarhum Supriyanto itu mendapatkan santunan lebih kurang Rp263 juta, yang terdiri santunan kematian Rp101.673.600, biaya pemakaman Rp10 juta, santunan berkala Rp12 juta, dan santunan beasiswa untuk dua anak sebesar Rp153.000.000.

Dalam kesempatan terpisah, Camat Gumelar, Diah Rapitasari mengatakan program KKBC Masuk Desa selaras dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

"Kami berharap risiko terkait pekerjaan mereka itu bisa kita berikan perlindungan. Karena kalau mereka tidak terlindungi dan terjadi sesuatu, bisa menjadi ciptakan kemiskinan baru," tegasnya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Banyumas Agus Nur Hadie memberikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah meluncurkan program KKBC Masuk Desa.

"Program ini sangat bermanfaat dengan memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan khususnya di Kabupaten Banyumas," tegasnya. 

Baca juga: JMO permudah peserta BPJS Ketenagakerjaan pada era digital
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024